SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Beredarnya kabar akan ditetapkan sistem proporsional tertutup pada pemilihan legislatif (pileg) 2024 mendapat penolakan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat.
Kabar yang disiarkan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenhukam) Denny Indrayana menjadi polemik dan membuat situasi politik nasional gaduh dan tidak kondusif.
Melalui Wakil Ketua Departemen Politik dan Pemerintahan DPP Partai Demokrat Muhamad Haris, partai berlambang Mercy itu secara tegas menyampaikan penolakan karena akan membuat gaduh suasana politik.
Dia khawatir, kabar tersebut dapat mengancam keadilan dan kekuatan demokrasi. Oleh karena itu, pentingnya mempertahankan semangat perjuangan untuk menjaga prinsip-prinsip demokrasi yang adil dan kuat.
“Jika yang disampaikan oleh Denny benar adanya, maka hal ini akan menjadi isu besar dalam dunia politik di Indonesia,” kata Haris melalui siaran pers, Senin 29 Mei 2023.
Caleg DPR RI Dapil Banten II mengatakan, selama ini mayoritas parpol peserta pemilu menolak sistem proporsional tertutup. Oleh karena itu, penting untuk dipertimbangkan mengenai penerapan sistem tersebut.
Karena mayoritas partai politik telah sampaikan sikap menolak pengubahan sistem terbuka menjadi tertutup. Ini mesti didengar. Kalau di tengah jalan diubah oleh MK, menjadi persoalan serius. KPU dan Parpol harus siap kelola krisis ini,” katanya.
Mengutip akun twiter Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mantan presiden Republik Indonesia ini memberikan tanggapan monohok. Soalnya, ditengah sistem Demokrasi, mekanisme pileg akan diubah menjadi sistem proporsional tertutup atau bertentangan dengan kaidah demokrasi.
“Menarik yang disampaikan Profesor Denny Indrayana melalui twitnya tentang informasi bakal ditetapkannya Sistem Proporsional Tertutup oleh MK dalam Pemilu 2024. Juga menarik, mengait PK Moeldoko di MA yang digambarkan Partai Demokrat sangat mungkin diambil alih Moeldoko,” kata SBY melalui akun twiter pribadinya.
SBY menilaian, pernyataan yang disampaikan Wamenkumham tersebut sarat dengan kepentingan politik. Terlebih, situasi politik nasional sedang panas karena akan berhadapan dengan pilpres.
“Kepada kader Partai Demokrat di seluruh Indonesia, harus mengikuti perkembangan kasus PK Moeldoko dan berdoa memohon pertolongan Tuhan Yang Maha Esa. Jika keadilan tidak datang, SBY mengingatkan agar mereka tetap memperjuangkannya secara damai dan sesuai dengan konstitusi,” katanya.(*)
Reporter: Adib Fahri
Editor: Aas Arbi