CILEGON, RADARBANTEN.CO.ID – Pengurus Daerah (PD) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Banten menyiapkan lebih banyak personel Apoteker Tanggap Bencana (ATB).
Apoteker Tanggap Bencana tersebut merupakan bagian dari perhimpunan yang terintegrasi langsung dengan Ikatan Apoteker Indonesia untuk membantu pertolongan medis pada saat terjadi kedaruratan atau kebencanaan.
Untuk itu, PD IAI Banten kembali bakal menyelenggarakan pengenalan pedoman dan pelaksanaan ATB bagi apoteker-apoteker Banten yang diikuti dari luar daerah pada 10-11 Juni 2023 di Cinangka, Kabupaten Serang.
Ketua PD IAI Banten Ahmad Sofan mengatakan, Apoteker Tanggap Bencana ini suatu perhimpunan yang dibentuk oleh Ikatan Apoteker Indonesia yang siap ditugaskan membantu pemulihan layanan ataupun sarana kesehatan yang berhubungan dengan pelayanan kefarmasian.
Di antaranya, meliputi kebutuhan perbekalan farmasi, pengelolaan perbekalan farmasi, dan pelayanan farmasi klinis atau kefarmasian untuk memastikan keamanan pasien yang mendapatkan perbekalan farmasi di lokasi gawat darurat.
Sofan menyatakan, pelatihan ATB bakal diikuti 120 peserta dari apoteker seluruh Indonesia mulai dari Sumatra Selatan, Kalimantan Timur, Jakarta, Jawa Timur, Lampung, Sulawesi Selatan dan beberapa wilayah lainnya.
Dikatakan Sofan, Banten merupakan provinsi dengan memiliki risiko bencana alam yang cukup besar salah satunya gempa bumi, banjir, dan tsunami kemudian gunung berapi puting beliung dan juga kekeringan.
Untuk itu pihaknya, melakukan pelatihan ATB bagi Apoteker untuk meningkatkan kemampuan apoteker dalam melaksanakan kegiatan tanggap darurat dalam penanggulangan bencana.
Pada 22-23 September 2018, Pengurus Daerah IAI Banten melaksanakan pelatihan ATB yang pertama di Taman Hutan di Anyer. Kemudian 18 November 2018 mengadakan pelatihan ATB di kantor BPBD Provinsi Banten.
“Nah setelah pelatihan itu, terjadi tsunami pada tahun 2018 tepatnya Desember, sehingga kami membuat posko sampai dua bulan di sana untuk membantu pada pelayanan kesehatan juga menyediakan makanan sehat bekerja sama dengan BPOM,” ujar Sofan, Senin, 29 Mei 2023.
Selain itu, pelatihan ATB ini memiliki tujuan untuk melakukan perencanaan obat dan perbekalan farmasi dalam penanggulangan bencana dan pasca bencana agar terpenuhinya kebutuhan obat dan kesehatan serta terciptanya pelayanan yang cepat tepat dan sesuai kebutuhan.
“Ini menjadi kompetensi apoteker dalam bidang lain yang mendukung saat bertugas di lokasi bencana. Kita disini juga belajar psikologis kemudian bagaimana komunikasi dengan tenaga medis dengan pemerintah,” katanya
“Salah satu kenapa adanya apoteker tanggap bencana, karena dari dulu sudah dibuktikan peran apoteker tanggap bencana saat terjadi tsunami pada 2018 singkat sejarah terkait dengan adanya apoteker tanggap bencana sangat membantu saat terjadi bencana khusunya dalam membantu kesehatan warga,” tandasnya. (*)
Reporter: Raju
Editor: Aas Arbi