CILEGON, RADARBANTEN.CO.ID – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cilegon mengklaim telah berhasil melampaui target penempatan kerja di tahun 2022 lalu.
Jumlah penempatan kerja tahun 2022 ditarget 2.000 orang dan realisasinya mencapai 2.944 orang bekerja di perusahaan dalam negeri serta 22 orang di perusahaan luar negeri atau pekerja migran.
Situasi tersebut berdampak signifikan terhadap menurunnya angka pengangguran dari tahun ke tahun, terutama selama kepemimpinan Walikota Cilegon Helldy Agustian.
Berdasarkan data, pada tahun 2020 lalu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Cilegon mencapai 12,69 persen atau sekira 25.000 orang, tahun 2021 mengalami penurunan menjadi 10,13 persen atau 20.000 orang dan tahun 2022 juga menurun menjadi 8,10 persen atau sekira 18.000 orang. Situasi itu menempatkan Kota Cilegon terus naik kelas menjadi peringkat ke-4 angka pengentasan pengangguran di Provinsi Banten dari sebelumnya di peringkat ke-7. Bahkan, presentasi penurunan angka penganggurannya tertinggi dari kabupaten/kota di Provinsi Banten yakni lebih dari 2 persen per tahun.
“Berdasarkan Renstra (Rencana Strategis), target program penempatan kerja dalam rangka mengentaskan angka pengangguran di Kota Cilegon sebanyak 10.000 orang dalam lima tahun atau 2.000 per tahun. Pencapaian kinerja kami selama ini melampaui target. Pada tahun 2022 misalnya mencapai 2.964 orang yang berhasil ditempatkan di sejumlah perusahaan dalam negeri dan luar negeri atau menjadi pekerja migran. Sementara untuk tahun 2023 masih berjalan, namun di awal tahun lalu sudah diberangkatkan 50 warga Kota Cilegon yang menjadi pekerja migran di Malaysia,” kata Plt Kepala Disnaker Kota Cilegon Panca N Widodo melalui keterangan tertulis.
Menurut Panca, program penempatan kerja tersebut merupakan bagian penting dari upaya pengentasan angka pengangguran di Kota Cilegon. “Pak Wali (Helldy Agustian-red) sangat komitmen dan konsen terhadap masalah pengentasan pengangguran dan penempatan kerja ini. Dimana, selain mengeluarkan surat edaran, pak wali (Helldy Agustian-red) juga mengumpulkan secara langsung Forum HRD (Human Resource Department), sehingga banyak partisipasi Industri terkait program tersebut (Penempatan kerja dan pengentasan pengangguran-red),” tuturnya.
Dalam hal ini, Panca mengaku, pihaknya terus berupaya maksimal untuk melakukan berbagai terobosan dalam rangka menurunkan angka pengangguran di Kota Cilegon, baik melalui program latihan, program pemagangan maupun penempatan kerja di dalam dan luar negeri.
“Alhamdulillah, angka TPT kita (Kota Cilegon-red) sudah turun menjadi 8 persen (Tahun 2022-red) dari sebelumnya 10 persen (Tahun 2021-red) dan 12 persen pada tahun 2020. Program pelatihan kami maksimalkan sebagai langkah untuk meningkatkan kompetensi agar kita mampu bersaing dan bisa menumbuhkan wirausaha baru. Pada tahun 2022 lalu, ada 1.072 orang yang sudah ikut pelatihan. Sementara untuk penempatan kerja di luar negeri pada tahun 2023 ini sudah ada 50 orang di Malaysia. Hal itu merupakan buah dari tindak lanjut MoU (Memorandum of Understanding) Pak Wali Kota (Helldy Agustian-red) dengan BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia),” akunya.
Sementara itu, Izma Hafiani Musla, Warga Kelurahan Jombang Wetan, Kecamatan Jombang yang berhasil menjadi Pekerja Migran di Korea Selatan menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon dan BP2MI yang sudah membantu dan memfasilitasi nya bekerja di Korea Selatan.
“Alhamdulillah saya lulus seleksi untuk bekerja di Korea Selatan. Saya sudah mengurus administrasinya yang dibantu Disnaker. Saya ucapkan terimakasih kepada Pak Wali Kota (Helldy Agustian-red) dan BP2MI atas bantuannya,” ucap Izma seraya mengajak anak-anak muda Kota Cilegon untuk terus semangat meningkatkan kualitas diri agar bisa memiliki kesempatan dan bekerja di luar negeri. (*)
Reporter : Bayu Mulyana
Editor : Merwanda