PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – PT WIKA menyampaikan bahwa pengerjaan proyek Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi 3 Ruas Cileles-Panimbang terancam molor dari jadwal.
Sampai saat ini, pengerjaan proyek tol sepanjang 33 kilometer itu terkendala oleh lahan milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI yang belum dibebaskan.
Selain Seksi 3 Ruas Cileles-Panimbang, hal sama terjadi pada pengerjaan proyek Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi 2 Ruas Rangkasbitung-Cileles sepanjang 24,17 kilometer.
Pelaksana pengerjaan proyek Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi 3 Ruas Cileles-Panimbang adalah PT Sino Road, PT Adikarya, dan PT Wijaya Karya (WIKA).
Manajer Bidang Pengembangan Sistem, PT Wika Serang-Panimbang, Muhammad Albagir mengatakan, update pengerjaan proyek pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi 3 baru 18,81 persen. Sedangkan, pengerjaan proyek Seksi 2 sudah 18,81 persen.
“Untuk pengerjaan kita masih menghadapi kendala dari lahannya. Kalau untuk kendala lahan paling krusial masih terkait pelepasan kawasan hutan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” katanya kepada RADARBANTEN.CO.ID, Kamis, 6 Juli 2023.
Albagir mengakui jika kondisi itu menghambat pengerjaan proyek. Hal itu bisa menyebabkan pengerjaan proyek menjadi molor dan target operasional Jalan Tol Serang-Panimbang pada Juni 2024 bakal tidak terealisasi.
“Belum adanya pelepasan lahan KLHK menjadi paling krusial. Terakhir dari KLHK minta ada kajian khusus terkait dengan indikasi bukaan,” katanya.
Permintaan kajian khusus itu, menurutnya, sudah dipenuhi.
“Ini sudah kita penuhi, saat ini masih menunggu hasil verifikasi tim KLHK. Semoga dalam waktu dekat bisa keluar,” katanya.
Albagir menegaskan bahwa, saat ini, pengerjaan Seksi 3 untuk Ruas Cileles-Bojong menjadi prioritas. Sedangkan, terkait lahan aset KLHK untuk sementara dilewati.
“Kita prioritaskan untuk Cileles-Bojong, baik interchange maupun main road (jalan utama),” katanya. (*)
Reporter: Purnama Irawan
Editor: Agus Priwandono