TANGSEL, RADARBANTEN.CO.ID-Biaya makan minum harian Pemkot Tangsel hingga pertengahan tahun ini mencapai Rp 29 miliar.
Hal itu disampaikan Kepala Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa alias UKPBJ Kota Tangsel Mochamad Hardi.
Menurut Hardi, besarnya biaya makan minum untuk kegiatan Pemkot Tangsel ini harus ditangkap oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah atau UMKM sebagai peluang bisnis.
“Biaya makan minum di Pemkot Tangsel itu sampai enam bulan ini sudah Rp 29 miliar. Dan akan terus meningkat sampai akhir tahun,” ungkap Hardi, Selasa, 25 Juli 2023.
Sayangnya, transaksi senilai Rp 29 miliar ini dilakukan di luar e-katalog. Padahal jika transaksi Rp 29 miliar ini dilakukan menggunakan e-katalog, maka akan sangat menyejahterahkan para pelaku UMKM yang saat ini telah banyak menggunakan e-katalog dalam mengembangkan usahanya.
Menurut Hardi, banyak OPD yang mengaku kesulitan mencari penyedia makan minum saat waktu kegiatan sudah sangat mepet, seperti staf di Sekretariatan Daerah (Setda) Tangsel, yang mengaku tidak memanfaatkan e-katalog karena butuh waktu yang cepat dalam pemesanan.
“Pada saat malam-malam ada tamu nih, atau jam 7 pagi ada kegiatan, nah orang Setda mau cepat, langsung telepon penyedianya, padahal di e-katalog juga sama, bisa milih-milih produk dan bisa telepon penyedianya juga,” jelasnya.
Oleh sebab itu Hardi mengimbau agar seluruh OPD selalu menggunakan e-katalog dan mau membeli produk-produk e-katalog dari pelaku UMKM Tangsel.
Selain itu, ia meminta seluruh pelaku UMKM di Tangsel mau membuat e-katalog demi perluasan pasar mereka. Menurutnya, banyak manfaat untuk pelaku UMKM jika membuat e-katalog.
“Mereka akan bekerjasama dengan Pemkot Tangsel. Pemkot Tangsel itu banyak kebutuhannya, mulai dari yang terkecil, untuk makan minum kegiatan, kan nanti bisa ditawarkan produknya untuk dibeli Pemkot Tangsel,” jelasnya.
Hardi mengatakan, Pemerintah Pusat melalui Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPBJP) telah menargetkan seluruh pemerintah daerah untuk meningkatkan transaksi e-katalognya, oleh sebab itu, pihaknya terus berupaya menyosialisasikan e-katalog kepada semua masyarakat Tangsel yang memiliki usaha.
“Direktur Pengembangan Sistem Katalog, Pak Yulianto Prihhandoyo sampai bicara kepada kita, akan membuat rapot capaian e-katalog seluruh pemerintah daerah, nanti ada rankingnya, nah kita sampai pertengahan tahun ini nilai transaksinya sudah Rp 260 miliar,” jelasnya.
Reporter: Syaiful Adha
Editor : Merwanda