TANGSEL, RADARBANTEN.CO.ID-Walikota Tangsel Benyamin Davnie meluruskan informasi mengenai buruknya kualitas udara di Kota Tangsel.
Menurut Benyamin, tingkat polusi di Kota Tangsel masih stabil dengan nilai indeks standar pencemaran udara di angka 94.
“Kondisi udara di Tangsel nilainya 94, kualitas sedang dari indek pencemaran udara, kita biru,” ungkap Benyamin, di Alun-Alun Pamulang, Jumat, 11 Agustus 2023
Benyamin mengatakan, data tersebut didapat dari BMKG dan alat ukur udara yang dimiliki Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangsel. Menurut Benyamin, dirinya mempertanyakan data dan metode yang menilai kualitas udara di Tangsel buruk. Ia juga merasa tidak nyaman dengan informasi tersebut.
“Itu data kapan? Saya diadu-aduin terus nih,” ujarnya.
Sebelumnya Kepala Dinas DLH Kota Tangsel Wahyunoto Lukman juga meragukan informasi buruknya kualitas udara Tangsel, terlebih yang mengeluarkan informasi tersebut datang dari sebuah aplikasi pemantau udara bernama Nafas.
Wahyu mempertanyakan metode penelitian yang dimiliki aplikasi Nafas, hingga bisa mengklaim udara di Kota Tangsel buruk dan berbahaya. Ia memperingatkan bahwa informasi yang disampaikan harus dapat dipertanggungjawabkan dihadapan publik.
“Apakah alat dan metode tersebut sudah sesuai kaidah atau SOP (Standar Operasional Prosedur-red)yang terakreditasi oleh lembaga yg berkompeten? Kemudian untuk menyimpulkan secara umum kondisi udara Tangsel maka sampel udara yg diuji juga harus benar-benar mewakili keadaan seluruh wilayah tangsel, minimal dari 7 wilayah Kecamatan yang ada dan tidak terburu-buru apalagi sembarangan menyebarkan informasi yanh belum dapat dipertangungjawabkan,” ujar Wahyu, Jumat 11 Agustus 2023.
Wahyu menduga, ada pihak yang sengaja menghembuskan informasi mengenai buruknya kualitas udara di Tangsel, hanya untuk mencari keuntungan semata.
“Satu lagi yg harus kita cermati dan sama-sama evaluasi, bahwa ada pihak yang memang bisa mendapatkan profit atau keuntungan melalui aplikasi yg mereka adakan dan pasarkan dengan konten menarik perhatian publik, tanpa perlu mempertanggungjawabkanya kmbali kepada publik,” ujarnya, Jumat 11 Agustus 2023.
Reporter: Syaiful Adha
Editor : Merwanda