TANGERANG,RADARBANTEN.CO.ID-Tingkat polusi udara di Kabupaten Tangerang saat ini telah mencapai tingkat yang sangat mengkhawatirkan. Anggota dan Ketua fraksi PKS pada DPRD Kabupaten Tangerang, Ahmad Syahril meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang serius menangani masalah ini.
Ahmad Syahril mengatakan, salah satu poin utama yang ditekankan adalah, masih adanya praktik pembakaran sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPU) Jatiwaringin. Bahkan, praktik ini juga terjadi di sekitar TPU yang bisa mengakibatkan dampak yang sangat merugikan bagi kualitas udara.
Ketua Fraksi PKS ini juga menekankan pentingnya intervensi tegas dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLKH) Kabupaten Tangerang sebagai penanggung jawab dalam hal ini.
Tidak hanya itu, Ahmad Syahril juga mendorong penguatan dalam monitoring Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), terutama bagi perusahaan-perusahaan di sektor industri.
“Industri-industri seperti peleburan besi, pengolahan minyak dan oli, serta sektor lainnya yang membuang limbah melalui proses pembakaran harus lebih diperhatikan,” terangnya, Selasa 29 Agustus 2023.
Selain itu, pengujian emisi kendaraan tua di atas 10 tahun dengan kapasitas mesin di atas 1000 CC, terutama kendaraan roda empat, juga menjadi sorotan penting dalam pernyataan tersebut.
“Fraksi PKS juga mendesak adanya pengujian secara rutin untuk kendaraan-kendaraan ini, serta penerapan pembatasan operasi bagi kendaraan yang belum melalui uji emisi,”ungkapnya.
Belum lama ini kata Syahril, pihaknya melakukan Sidak (inspeksi mendadak) terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) juga menjadi poin yang ditekankan. Terutama pada PLTU Lontar.
“Fraksi PKS mencatat masih ditemukannya residu batu bara di bibir pantai. Hal ini mengisyaratkan bahwa proses pembakaran batu bara di PLTU tersebut perlu diperiksa lebih lanjut,”ucapnya.
Kata Syahril, data yang telah dihimpun menunjukkan bahwa empat faktor yang diungkapkan oleh Ketua Fraksi PKS, Ahmad Syahril, merupakan penyumbang utama terhadap pencemaran udara di wilayah Kabupaten Tangerang. Tingginya jumlah kasus infeksi saluran pernapasan (ISPA) yang dialami oleh masyarakat sekitar menjadi bukti nyata akan dampak negatif dari polusi udara tersebut.
“Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang diharapkan segera mengambil tindakan tegas dan langkah-langkah preventif untuk mengatasi masalah ini. Karena, keselamatan dan kesehatan masyarakat harus menjadi prioritas utama dalam penanganan polusi udara yang semakin mengkhawatirkan,” pungkas Syahril. (*)
Reporter: Mulyadi
Editor: Agung S Pambudi