PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Pandeglang memberikan pendampingan terhadap korban predator anak AY alias MY (40), warga Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang.
Jumlah korban AY alias MY ada tiga anak lelaki di bawah umur. Yaitu, MA (5), NS (5) dan CP alias LM (14).
Ketiga korban harus menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkelanjutan karena predator anak AY alias MY positif HIV/AIDS dan masuk dalam daftar pasien tetap di RSUD Berkah Pandeglang.
Konselor UPTD PPA Pandeglang, Deo Hoshi Aditya mengatakan, jumlah korban AY alias MY berdasarkan laporan dari Unit PPA Polres Pandeglang sebanyak tiga anak lelaki di bawah umur.
“Pada prinsipnya kami dari UPTD PPA sifatnya mendampingi korban yang kasusnya sudah masuk ke kami. Yaitu dari Unit PPA Polres Pandeglang,” katanya kepada RADARBANTEN.CO.ID, Jumat, 1 September 2023.
Setelah menerima laporan tiga anak menjadi korban predator anak, pihaknya langsung melakukan pendampingan.
“Kami juga melaksanakan pendampingan visum et repertum di Rumah Sakit Bhayangkara untuk pemenuhan alat bukti proses hukumnya. Kita juga melakukan pendampingan pemeriksaan psikologis, untuk melihat sejauh mana kondisi psikologisnya korban tersebut,” katanya.
UPTD PPA Pandeglang juga melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan serta unit kesehatan lainnya.
“Kaitan dalam pemeriksaan kesehatan korban. Yaitu untuk skrining kesehatan,” katanya.
Kepala UPTD PPA Pandeglang, Mila Octaviani mengatakan, ketiga korban predator anak tetap beraktivitas di rumah orang tuanya masing-masing.
“Karena pada saat didampingi psikolog, kondisinya terlihat stabil. Korban sudah di skrining dan nanti akan diskrining ulang,” katanya.
Skrining ulang dilakukan untuk memastikan kalau korban tidak terpapar virus HIV dari pelaku. Adapun skrining dilakukan secara berkelanjutan.
“Nanti akan dilakukan skrining ulang pada saat tiga bulan ke depan. Berarti kan nanti bulan November 2023,” katanya.
Setelah itu nanti akan kembali diskrining ulang setelah berusia 10 tahun.
“Hal itu dilakukan untuk memastikan apakah mereka terpapar virus (HIV) apa memang tidak terpapar,” katanya. (*)
Reporter : Purnama Irawan
Editor: Agus Priwandono