LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID- DPRD Kabupaten Lebak meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat untuk memastikan obat anti berbisa ular (ABU) tersedia di seluruh Puskemas di Kabupaten Lebak. Pasalnya, pada musim kemarau petani banyak yang membuka lahan sehingga rentan terhadap gigitan ular berbisa.
Oleh karena itu, ABU merupakan salah satu elemen obat yang paling vital untuk tersedia di Puskesmas.
“Kami telah mewanti-wanti agar Dinkes Lebak mempersiapkan atau memastikan bila obat ABU benar-benar telah tersedia di puskemas. Biasanya, berdasarkan pengalaman sebelumnya, korban yang meninggal akibat gigitan ular, karena obat ABU di Puskesmas habis,” ujar Wakil ketua DPRD Lebak Ucuy Mashuri Sajim, Kamis 14 September 2023.
Menurut dia, umumnya kasus gigtan ular berbisa terjadi di daerah selatan dan tengah seperti di wilayah Cilograng, Panggarangan, Cikulur, Muncang dan Leuwidamar.
“Gigitan ular berbisa bila terlambat diberikan pertolongan dapat mengakibatkan korban meninggal dunia. Karenanya, obat anti bisa ular harus selalu ada di Puskesmas. Kita telah ingatkan Dinkes agar memerhatikan stok obat anti bisa. Musim kemarau seperti saat ini banyak petani membuka lahannya,” kata politisi Partai Demokrat ini.
Dia menambahkan, dengan musim seperti saat ini ketersediaan stok ABU di puskesmas harus tetap terjaga. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan ada warga yang terkena gigitan ular. Apalagi, mayoritas warga di Lebak adalah bercocok tanam di kebun maupun di hutan.
“Bukannya kami mendoakan adanya warga yang digigit ular. Tapi melihat kondisi musim kemarau di mana petani banyak membuka ladang. Maka, stok obat ABU harus benar-benar diperhatikan dan dijamin ketersediannya,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinkes Lebak Triatno Supiyono mengatakan, stok ABU yang tersedia di seluruh puskesmas di Lebak masih cukup.
“Kalau tak salah seharusnya tersedia. Dimana setiap Puskesmas minimal terdapat baper stok 5 flayer. Kalau kurang dari lima sudah harus meminta lagi ke gudang Dinkes. Saat iji stok masih ada 400 flayer,” ujarnya.
Dia mengatakan, baik pada musim kemarau seperti saat ini maupun penghujan, pihaknya mengimbau kepada petani untuk mewaspadai adanya serangan ular berbisa.
“Selama musim kemarau kita tetap mewaspadai karena banyak warga yang membuka ladang atau huma. Untuk sampai saat ini kami beum mendengar adanya Puskesmas sampai kehabisan stok ABU,” katanya.
Reporter: Nurabidin
Editor : Merwanda