SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banten menggelar rapat paripurna pemandangan umum fraksi-fraksi terhadap penyampaian nota pengantar Gubernur mengenai Raperda APBD Provinsi Banten tahun anggaran 2024 di Gedung Peripurna DPRD Banten, KP3B, Kota Serang, Kamis 21 September 2023.
Dalam paripurna itu, Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) menyoroti perihal target Pendapatan Daerah (PAD) Banten di tahun 2024 yang turun dibandingkan target di tahun 2023.
Juru Bicara Fraksi PAN Dede Rohana Putra mengatakan, dalam nota pengantar Gubernur tentang APBD 2024, pendapatan daerah tahun 2024 hanya diproyeksi sebesar Rp 11,46 triliun, sedangkan target pendapatan daerah pada APBD murni tahun 2023 sebesar Rp 11,54 triliun.
“Fraksi PAN perlu mendapatkan penjelasan dari Pj Gubernur Banten terkait target pendapatan daerah tahun 2024 yang lebih kecil dibanding target pendapatan pada APBD Banten tahun 2023 baik APBD murni maupun setelah perubahan,” ujar Dede saat menyampaikan pandangan fraksi PAN.
Penurunan target pendapatan daerah itu menurutnya merupakan suatu bentuk pesimisme Pj Gubernur Banten terhadap potensi di wilayah Provinsi Banten.
“Apakah Pj Gubernur pesimis dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2024 nanti, sehingga menargetkan pendapatan yang lebih kecil dari tahun sebelumnya,” ucapnya.
Seharusnya, kata Dede, Pj Gubernur Banten harus dapat memproyeksikan peningkatan PAD dengan menggali dan mengoptimalkan semua potensi pendapatan daerah yang ada.
Selain pendapatan daerah, belanja daerah pada APBD 2024 juga direncanakan turun menjadi sebesar Rp 11,81 triliun. Sedangkan di tahun sebelumnya sebesar berada diangka Rp 11,93 triliun.
“Meski mengalami penurunan rencana belanja Fraksi PAN dapat memahami hal tersebut sebagai akibat dari turunnya target pendapatan daerah. Fraksi PAN berharap rencana belanja tersebut dapat realisasi dengan baik, dan benar serta tentunya dapat tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan masyarakat Banten,” ucapnya.
Dede meminta kepada Pj Gubernur Banten untuk menghilangkan sikap pesimisme itu dengan merangkul semua pihak dalam memaksimalkan berbagai potensi pendapatan daerah.