LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID- Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) bekerja sama dengan Puskesmas Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar, menyelenggarakan program pengabdian masyarakat melalui pelayanan kesehatan yakni dengan memberikan Layanan Konsultasi Gizi dan Kulit Untuk Masyarakat Adat Baduy, Desa Kanekes, pada 14-15 September 2023 lalu.
Kegiatan layanan kesehatan tersebut merupakan upaya dari FKUI dalam mencegah Stunting pada masyarakat Adat Baduy, karena masyarakat Baduy kesulitan mendapatkan layanan kesehatan berupa edukasi gizi dan kulit.
Ketua Tim Pengabdi FKUI Sri Linuwih Menaldi mengatakan, tujuan dari layanan kesehatan dan konsultasi untuk mencegah kerentanan anak Baduy terkena stunting. Karena anak stunting mengalami infeksi yang lebih besar dibandingkan dengan anak yang tumbuh sehat sesuai dengan usianya.
“Berbagai laporan tentang stunting pada anak di Desa Baduy mengemukakan hubungan yang erat dengan kondisi kesehatan gizi saat anak dalam kandungan hingga berusia di bawah lima tahun, namun, tidak dilaporkan kejadian gangguan pada kulit, kuku dan rambut akibat stunting,” kata Sri kepada Radar Banten, Minggu, 24 September 2023.
Diungkapkan, hanya sedikit literatur yang menyatakan bahwa stunting akibat gangguan nutrisi dapat menyebabkan kulit kering, sehingga memudahkan terjadinya infeksi bakterial.
“Berdasarkan latar belakang tersebut kami melakukan pengabdian masyarakat berupa identifikasi profil kelainan kulit, kuku dan rambut dan juga konsultasi gizi pada anak penyandang stunting di lokasi setempat, disertai edukasi cara menjaga kesehatan pada anak dan keluarganya,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut puluhan masyarakat dari Desa Kanekes khususnya ibu-ibu mendapatkan edukasi konsultasi gizi dan kulit yang kaitannya untuk mencegah stunting sejak dini.
Selain itu beberapa masyarakat Baduy yang masuk menjadi anggota Kader Posyandu mendapat pelatihan dari FKUI agar bisa membantu ibu hamil dan anak lainnya di Baduy.
Sri mengharapkan, walau masih terbatas sasarannya pada masyarakat, semoga kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat dan edukasi bagi masyarakat adat Baduy dalam mencegah stunting sejak dini.
“Sasaran memang masih terbatas untuk masyarakat Baduy Luar, tapi ini baru tahun pertama. Semoga tahun berikutnya dapat diperluas,” tandasnya.
Reporter : Nurandi
Editor : Merwanda