PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID-Menjamurnya kedai kopi atau coffee Shop di Banten atau Indonesia secara umum mendorong meningkatnya permintaan kopi.
Untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut, petani di Gunung Karang, Pandeglang menjadikannya sebagai pusat budidaya kopi Lawang Taji Gunung Karang.
Wakil Kelompok Tani Kopi Citaman Lawang Taji Gunung Karang, Beni Badaruzaman mengaku sudah empat tahun lebih membudidayakan Kopi Lawang Taji Gunung Karang.
“Inti dari tujuan kami bukan hanya untuk memenuhi pasar, melainkan juga untuk meningkatkan kesejahteraan petani kopi. Oleh karena itu, kami fokus pada hulu, yang berarti budidaya kopi,” ungkap Beni, Minggu, 23 September 2023
Kendala utama bagi petani kopi adalah waktu dalam budidaya kopi. Dibandingkan dengan tanaman seperti padi yang bisa panen dalam 3 bulan, kopi baru bisa dipanen minimal 4 atau 5 tahun.
“Namun, setelah bergerak selama 4 tahun, kami berhasil mengembangkan budidaya kopi di lahan seluas 8 hingga 9 hektar,” pungkasnya.
Kata Beni, setiap kopi yang dihasilkan oleh petani untuk dipasarkan harus mememuhi standar tertentu.
“Setiap kopi yang kami hasilkan harus memenuhi kriteria kualitas dari panen hingga siap untuk disangrai atau dalam bentuk biji mentah (greenbean),” jelasnya.
Reporter: Moch Madani Prasetia
Editor : Merwanda