SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Sejak Januari sampai September 2023 ini, ada 23 kematian ibu dan 127 kematian bayi di Kabupaten Serang. Hal itu diungkapkan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah saat menjadi narasumber pada kegiatan Diseminasi Capaian dalam Upaya Penurunan Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir dan Dukungan Momentum untuk Integrasi Layanan Primer di Provinsi Banten yang dilaksanakan USAID Momentum di Hotel Aston Serang, Rabu, 27 September 2023.
Meskipun begitu, Tatu mengklaim angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Serang terus mengalami penurunan yang signifikan setiap tahunnya. Pada 2021 lalu, AKI di Kabupaten Serang yakni 77 dan AKB 209. Sedangkan pada 2022, AKI 52 dan AKB 202.
Ia mengatakan, pendataan AKI dan AKB dilakukan pada 2017 lalu. “Alhamdulillah AKI dan AKB di Kabupaten Serang dapat turun signifikan. Tapi ini bukan kerja kami sendiri,” ujar Tatu.
Awalnya, ia mengaku melakukan pendataan secara valid yang sebenar-benarnya. “Kita ungkap semuanya. Kemudian kenapa saya minta Dinas Kesehatan dibuat data yang tidak boleh ada yang ditutup-tutupi karena supaya kita tahu semuanya dan langkah apa yang harus dilakukan,” terangnya.
Kata dia, dengan data yang salah, maka langkah penanganan yang diambil bisa jadi salah. Namun apabila datanya lengkap, maka pemerintah pusat menurunkan timnya yakni USAID Momentum dan Pemprov Banten.
Selain unsur pemerintahan, Tatu juga mengaku melibatkan organisasi masyarakat juga dilibatkan. Termasuk organisasi-organisasi perempuan, seperti Fatayat NU, Muslimat NU, dan Aisyiah.
Dengan kerjasama seperti ini, maka politikus Partai Golkar ini mengungkapkan progres penurunan AKI dan AKB di Kabupaten Serang lebih baik. Hanya saja, perlu ada konsistensi dari semua pihak agar penurunan AKI dan AKB di Kabupaten Serang bisa konsisten.
Namun, kesadaran masyarakat masih kurang. “Kita terus mengingatkan agar menjaga kesehatan masing-masing,” tutur Tatu.
Chief of Party (COP) USAID Momentum Esty Febriani mengatakan, selama ini USAID Momentum memilih daerah dengan populasi tertinggi dengan mempertimbangkan derajat status kesehatan masyarakatnya. Maka, seluruh kabupaten/kota kecuali Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang di Banten diberikan dukungan dalam upaya penurunan AKI dan AKB.
“USAID telah melakukan berbagai kegiatan yang fokus utamanya adalah kesehatan ibu dan anak. Jadi salah satunya adalah menurunkan AKI AKB,” tuturnya.
Di Banten sendiri terjadi penurunan AKI dan AKB yang cukup signifikan. Banten menjadi provinsi keempat dari bawah dengan AKI dan AKB terendah.
Editor : Merwanda