PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten bakal digelar pada tanggal 27 November 2024. Sejumlah tokoh pun digadang-gadang akan maju di Pilgub Banten.
Tokoh itu, di antaranya, Airin Rachmi Diany, Rano Karno, Iti Octavia Jayabaya, Wahidin Halim, Al Muktabar, Yandri Susanto, hingga politisi muda dari Banten Selatan, Rizki Aulia Rahman Natakusumah.
Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pandeglang, Tb Nuruzaman, pun menaruh harapan agar sosok pemimpin Banten selanjutnya memiliki pengetahuan tentang karakteristik Banten.
“Baik pada sisi geografis, tata kota, maupun kultur kehidupan masyarakat Banten. Ini berkaitan dengan treatment atau pendekatan kebijakan yang tepat pada setiap wilayah Kabupaten dan Kota, karena perbedaan karakteristik akan menentukan treatment arah kebijakan,” katanya, Minggu, 1 Oktober 2023.
Selain harus memiliki pengetahuan karakteristik Banten, sosok pemimpin Banten tentunya yang memiliki kepedulian lebih terhadap dunia pendidikan dan keagamaan, terutama peduli terhadap keberadaan pondok pesantren yang tersebar di Banten.
“Karena Banten merupakan rumah besar pesantren yang memiliki potensi besar mencetak santri atau warga Banten yang memiliki moral atau akhlak yang baik. Serta berjiwa mandiri,” katanya.
Kemudian, katanya, pemimpin Banten juga harus memiliki kapasitas keilmuan yang cukup sebagai fondasi berpikir dan bertindak dalam menentukan kebijakan politik. Utamanya, untuk kesejahteraan masyarakat Banten.
“Menjadi pemimpin Banten juga harus memiliki aksesibilitas atau jaringan yang kuat di tingkat nasional, untuk memudahkan percepatan pembangunan,” katanya.
Masih banyak di Banten yang harus dibenahi. Terutama infrastruktur jalan di wilayah terdalam di setiap Kabupaten dan Kota dan khususnya di wilayah Banten Selatan, yakni Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak.
“Selain infrastruktur perlu pembenahan dalam upaya penguatan pemberdayaan ekonomi masyarakat, agar pengangguran dan kemiskinan bisa ditekan,” katanya.
Ketika ditanya siapa sosok yang layak dan tidak layak menjadi Gubernur Banten, Nuruzaman menegaskan, undang-undang dan peraturan terkait memberikan ruang dan kesempatan yang sama kepada setiap warga yang memiliki kehendak untuk maju mencalonkan diri menjadi Gubernur Banten.
“Mengabdikan dirinya untuk menjadi nakhoda Banten sepanjang memenuhi syarat dan ketentuan yang ditetapkan serta mengikuti rule of game perhelatan Pilgub. Yang justru lebih penting sekarang adalah masyarakat Banten sendiri jangan salah memilih pemimpinnya,” katanya.
Nuruzaman mengingatkan masyarakat agar memilih calon Gubernur Banten yang rekam jejaknya tidak bermasalah. Serta, memiliki visi membangun.
“Setidaknya mendekati memiliki kriteria tepat sebagai seorang pemimpin. Karena salah memimpin sama saja dengan salah menentukan nasib masa depan untuk Banten,” katanya. (*)
Reporter : Purnama Irawan
Editor: Agus Priwandono