PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) menjadikan Desa Bandung, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang, sebagai pilot project kelola dana bergulir untuk perajin anyaman daun pandan. Adapun BPDLH merupakan sebuah Badan Layanan Umum di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang menyediakan fleksibilitas pengelolaan dana, baik penghimpunan dana dari berbagai sumber pendanaan hingga penyaluran dana kepada kementerian atau lembaga, badan usaha.
Pengelolaan dana bergulir BPDLH dilakukan Pemerintah Desa Bandung melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Menurut Kepala Desa Bandung, Wahyu Kusnadiharja mengatakan, Desa Bandung dijadikan pilot project pengelolaan dana bergulir BPDLH melalui BUMDes.
“Setelah menjalin kerja sama dengan BPDLH. Lalu Kemendesa PDTT (Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi), UNDP dan Politeknik Keuangan Negara STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara),” katanya kepada RADARBANTEN.CO.ID, Kamis 12 Oktober 2023.
Dana bergulir BPDLH menyasar perajin anyaman daun pandan di Desa Bandung. Dengan hasil produksi berupa tikar, tas, peci, sandal, sepatu, dan lainnya.
“Terkait dana bergulir ini sudah memasuki tahap sosialisasi kepada para pengrajin. Langsung dari unsur Pimpinan BPDLH,” katanya.
Selain dari BPDLH, turut hadir dari Kemendesa PDTT, UNDP dan Politeknik Keuangan Negara STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara). Acaranya sendiri digelar pada hari Rabu, 11 Oktober 2023.
“Materi yang disampaikan kepada perajin kaitan rencana pengguliran dana bergulir BPDLH dan peningkatan kewirausahaan inklusif desa,” kata Kades inspiratif dan berprestasi ini.
Lebih lanjut Wahyu mengungkapkan, banyak potensi di desanya yang perlu dikembangkan bersama BPDLH, UNDP, Kemendes, maupun PKN STAN dan stake holder lainnya. Selain perajin anyaman pandan dan potensi hutan pandannya, ada Kopi Puhu, potensi wisata tematik Agro Mina Bukit Sinyonya, yang semuanya berkaitan dengan optimalisasi lingkungan dan pelestarian alam.
“Perlunya pengembangan agar bisa memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas. Khususnya pengrajin anyaman pandan di Desa Bandung,” katanya.
Wahyu berharap, dengan terjalinnya kolaborasi ini, maka Desa Bandung kedepan bisa menjadi model desa yang bisa mengelola lingkungan.
“Khususnya hutan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan warga,” katanya.
Sementara itu Kemendesa PDTT diwakili oleh Arif dari Pusat Daya Saing pada Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menyampaikan, ucapan terima kasih kepada PKN STAN, BPDLH dan UNDP yang telah bekerjasama untuk menginisiasi upaya pengguliran Dana Bergulir BPDLH yang sangat syarat dengan pelestarian lingkungan.
“Saat ini Kemendesa PDTT sedang mengembangkan Grees BUM Desa. Maka dengan adanya kegiatan ini menandakan BUM Desa Warga Dekat Desa Bandung dan telah bekerjasama dengan BPDLH menginisiasi menjadi penyalur dana bergulir merupakan bentuk nyata dari semakin jelasnya ada BUM Desa yang berpihak kepada isu lingkungan hidup,” katanya.
Khususnya dalam pelestarian hutan yaitu hutan rakyat pandan duri di Desa Bandung.
“Hal seperti ini diharapkan dapat diimplementasikan di BUMDes – BUMDes lain di Indonesia. Yang memiliki produk dan komitmen dengan isu pelestarian lingkungan hidup,” katanya.
Wakil dari PKN STAN Yuniarto menuturkan, bahwa PKN STAN senantiasa berusaha agar kegiatan pengabdian masyarakat benar-benar bisa memberikan manfaat kepada masyarakat.
“Sebagai bentuk nyata dengan adanya kegiatan ini tercipta kerjasama antara dosen-dosen PKN STAN, BPDLH, Kemendesa PDTT, UNDP dan Desa Bandung. Yang akhirnya membuahkan langkah awal pada hari ini untuk melakukan sosialisasi dan asesmen, calon penerima dana bergulir dari BPDLH,” katanya.
PKN STAN berkomitmen untuk melakukan pendampingan kepada BUM Desa Warga Dekat Desa Bandung dan juga kepada masyarakat kelompok tani yang nantinya akan menjadi debitur agar memiliki literasi keuangan yang baik.
Plt Kepala Divisi Penyaluran Pinjaman Direktorat Penyaluran Dana, Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup, Eko Prasondita menyampaikan, pentingnya untuk meningkatkan atau mengembalikan penanaman kembali untuk pohon baik pohon pandan maupun pohon lain agar bermanfaat dan menjadi pelestari lingkungan di Desa Bandung.
“Maksud dari kegiatan sosialisasi yang diadakan hari ini adalah suatu upaya kolaboratif untuk membangun ekonomi inklusif masyarakat Desa Bandung. BPDLH telah berkolaborasi dengan PKN STAN dan Kemendesa dalam memberdayakan ekonomi kerakyatan dengan peningkatan peran BUMDes,” katanya.
BUMDes Warga Dekat Desa Bandung yang mengembangkan daun pandan menjadi kerajinan tangan memiliki peluang pasar baik lokal maupun internasional. BPDLH siap hadir untuk mendukung usaha menengah kecil yang dikelola oleh BUMDes.
“Dengan harapam bagaimana meningkatkan literasi keuangan di BUMDes menjadi akuntabel. Sehingga visible untuk pembiayaan Fasilitas Dana Bergulir (FDB),” katanya.
Rodiyah, perajin anyaman daun pandan berduri menyambut baik adanya bantuan dana bergulir dari BPDLH.
“Saya tentunya sangat senang banget dengan adanya pinjaman diberikan melalui dana bergulir BPDLH. Apalagi ini untuk kebaikan kita semua yang mana akan dilaksanakan perluasan lahan hutan pandan untuk penyediaan bahan baku anyaman serta penanaman pohon lain memiliki nilai manfaat,” katanya.
Reporter: Purnama Irawan
Editor: Aditya