TANGERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Provinsi Banten menjadi tuan rumah pameran dagang internasional Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 tahun 2023.
Kegiatan yang dilaksanakan di ICE BSD, Kabupaten Tangerang itu diikuti lebih dari 100 negara dan 20 lebih Kedutaan Besar (Kedubes) negara sahabat Indonesia.
Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, kegiatan itu dilaksanakan secara offline dari tanggal 18 sampai dengan 22 Oktober 2023 dan juga bisa mengikuti secara online dari tanggal 18 Oktober sampai 18 Desember 2023.
Ia mengatakan, Pemprov Banten terus mendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pelaku usaha lokal, dan peningkatan sektor pariwisata untuk menggiatkan perekonomian daerah. Hal itu untuk antisipasi kondisi perekonomian global yang kurang mendukung.
Kata dia, saat ini kondisi perekonomian Provinsi Banten terus melaju ke arah positif. Salah satunya disumbang dari berbagai kegiatan nasional maupun internasional yang diselenggarakan di Provinsi Banten.
“Ini dampak ekonominya bagi para pelaku usaha perhotelan, kuliner, dan UMKM cukup tinggi. Dalam sehari saja, perputaran uang pada kegiatan seperti ini mencapai Rp 30 miliar,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Al, berbagai kegiatan perekonomian terus didorong sebagai bagian dari upaya Pemprov Banten menggiatkan perekonomian daerah.
“Dampak positif dari kegiatan seperti ini dirasakan langsung oleh masyarakat. Makanya kita terus dorong penerapan reformasi birokrasi tematik berdampak. Seperti inilah salah satunya,” ujarnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten sendiri mencatat, perekonomian Banten berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II 2023 mencapai Rp 201,67 triliun dan atas dasar harga konstan 2023 sebesar Rp 201,67 triliun.
Masih menurut Al Muktabar, Presiden Joko Widodo menyambut baik acara tahunan yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan (Kemendag) ini, apalagi dalam kegiatan ini para eksportir Indonesia bisa bertatap muka langsung dengan para calon pembeli atau buyer dari berbagai negara.
“Di situ akan ada negosiasi dan transaksi. Saya juga dengar tahun ini akan dibuka peluang segmen non tradisional seperti Timur Tengah, Asia Selatan dan Afrika. Ini harus diteruskan agar bisa diversifikasi pasar dan perluasan pasar,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan, pelaksanaan TEI tahun lalu diikuti sekitar 1.097 peserta dan dikunjungi hampir 30.000 pengunjung, dengan total transaksi US$ 15 miliar dan targetnya 50 persen lebih tinggi daripada target US$ 10 miliar.
“Tahun ini targetnya harus diperbaiki dan lebih besar karena diikuti oleh 1.193 peserta. Target tahun ini harus lebih tinggi dari tahun lalu yang mencapai US$ 15,8 miliar,” ujar Airlangga.
TEI ke-38 tahun 2023 yang mengusung tema Sustainable Trade For Global Economic Resilience itu juga dihadiri oleh Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga bersama jajaran.
Reporter: Rostinah
Editor: Abdul Rozak