SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Diklaim ampuh untuk menurunkan kasus stunting, Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DKBPPPA) Kabupaten Serang akan meminta 52 Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) untuk menyediakan makanan olahan dari daun kelor.
Hal tersebut setelah DKBPPPA Kabupaten Serang melakukan survei ke wilayah-wilayah yang sukses melakukan penurunan stunting dengan maksimal, dan mendapati jika upaya mereka menurunkan stunting ialah dengan memberikan olahan dari daun kelor.
Kepala DKBPPPA Kabupaten Serang, Encup Suplikah mengatakan, kasus stunting di Kabupaten Serang pada tahun 2022 masih cukup tinggi, yaitu 26,4 persen.
“Untuk 2023 nanti di akhir bulan November ini baru kelihatan. Tentu ini agar datanya harus utuh semua,” katanya, saat ditemui usai pertemuan publikasi penanganan stunting di Aula TB Suwandi, Senin, 30 Oktober 2023.
Ia mengaku, untuk melakukan upaya percepatan dalam penanganan stunting pada tahun ini, pihaknya sudah memetakan sebanyak 10 locus stunting yang akan dilakukan intervensi secara maksimal.
Selain menunjuk 10 locus stunting, pihaknya juga mendirikan sebanyak 52 Dashat untuk pemenuhan gizi anak-anak yang menderita stunting dan keluarga yang berisiko stunting.
Di dapur Dashat tersebut, pihaknya akan meminta pengelola dapur Dashat untuk memberikan makanan olahan dari daun kelor.
“Itu yang lagi kita kejar untuk penurunan prevalensi stunting. Saat ini banyak makanan yang diolah dari daun kelor, karena satu porsi sayur daun kelor setara tiga butir telur itu sudah terbukti di Desa Mongpok,” jelasnya.
Ia mengatakan, pihaknya sudah melakukan survei ke beberapa wilayah yang telah berhasil melakukan penurunan stunting hingga 0 persen. Didapati fakta jika mereka menghidangkan sayur daun kelor kepada anak-anak yang stunting.
“Daun kelor insya Allah sudah kita coba di Desa Mongpok itu dilihat dari 20 kasus dalam tiga bulan jadi zero,” terangnya.
Ia pun akan memberikan sosialisasi terkait bagaimana untuk membuat makanan olahan dari daun kelor agar nantinya dapat lebih disukai oleh anak-anak.
“Kita sedang kejar di 52 Dashat di semua sedang kita berikan sosialisasi agar nantinya membuat olahan-olahan itu tidak berupa sayur saja bisa berbentuk puding, kue, pewarna makanan, sama dibikin minuman yang disukai anak-anak karena vitamin A nya tinggi dan dengan berbagai cara,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Serang, Nanang Supriyatna, mengatakan jika penurunan stunting sudah menjadi program nasional dan menjadi program prioritas dari Pemkab Serang.
Untuk itu, dalam penanganannya, diperlukan intervensi dari seluruh OPD.
“Ini semua OPD terkait harus kerja sama, jadi jangan parsial tapi harus terintegrasi dengan baik. Kita sedang upayakan agar ada penurunan yang signifikan,” jelasnya. (*)
Reporter: Ahmad Rizal Ramdhani
Editor: Agus Priwandono