SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Berdasarkan data Pemprov Banten, sebanyak 240.402 keluarga di Banten masih buang air besar (BAB) sembarangan karena tak punya jamban yang layak di rumahnya.
Tahun ini, Pemprov Banten melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Provinsi Banten membangun sanitasi lingkungan perumahan berupa pembangunan jamban yang rencananya bakal dibangun di 1.197 rumah masyarakat.
Kepala DPRKP Provinsi Banten, M Rachmat Rogianto, mengatakan bahwa sebanyak 1.197 unit bantuan sanitasi jamban itu tersebar di beberapa kabupaten/kota di Banten. Sebelum dibangun, para calon penerima bantuan sanitasi jamban diverifikasi dan divalidasi terlebih dahulu.
“Selain belum memiliki jamban, syarat calon penerima bantuan program yang baru tahun ini adalah rumahnya berdiri di atas lahan miliknya pribadi,” ujar pria yang akrab disapa Omi ini di ruang kerjanya, Senin, 20 November 2023.
Selain untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, ia mengatakan, pembangunan sanitasi jamban juga untuk mencegah stunting dan mengentaskan kemiskinan ekstrem di Banten.
Saat ini, Omi mengaku, bantuan sanitasi jamban itu ada yang masih dalam verifikasi. Namun, ada juga yang sudah dalam proses pembangunan. Misalnya, di Kota Serang.
“Dari sasaran 196 rumah tangga, sudah ada 109 rumah tangga yang selesai diverifikasi dan sudah dalam proses pembangunan di Kecamatan Curug, Kota Serang,” ujarnya.
Kecamatan Curug, Kota Serang, dipilih sebagai salah satu daerah penerima bantuan sanitasi jamban karena sebagai Ibukota Provinsi Banten. Juga, karena lokasinya berada di satu kecamatan dengan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B).
Selain itu, ada juga 400 rumah tangga di Kabupaten Pandeglang yang menjadi sasaran penerima bantuan sanitasi jamban. Namun, saat ini masih dalam proses verifikasi.
Rachmat berharap, gerakan membangun sanitasi lingkungan perumahan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan mengurangi kekumuhan di Provinsi Banten.
“Dan tak lupa, mudah-mudahan pembangunan sanitasi jamban ini juga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Banten,” pungkasnya.
Seperti pernah diberitakan sebelumnya, dari 240.402 keluarga di Banten masih BAB sembarangan. Di Kabupaten Pandeglang, ada 50.480 keluarga atau 25,02 persen yang tak memiliki jamban.
Kemudian, disusul Kabupaten Lebak mencapai 19,87 persen atau 45.944 keluarga, dan Kabupaten Serang 15,31 persen atau 43.907 keluarga.
Berikutnya, Kabupaten Tangerang 12,65 persen atau 63.970 keluarga, Kota Serang 8,94 persen atau 9.599 keluarga, Kota Cilegon 7,40 persen atau 5.277 keluarga, Kota Tangerang 5,13 persen atau 13.589 keluarga, dan Kota Tangerang Selatan 4,44 persen atau 7.636 keluarga. (*)
Reporter : Rostinah
Editor: Agus Priwandono