SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Hari ini Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golongan Karya (Golkar) memanggil 12 nama kadernya yang berasal dari Provinsi Banten.
Keduabelas nama itu diketahui merupakan tokoh yang berpotensi maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Banten 2024. Seperti Airin Rachmy Diany sebagai bakal calon gubernur Banten, Suparman sebagai bakal calon bupati Lebak, Fitron Nur Ikhsan dan Gunawan sebagai bakal calon bupati/wakil bupati Pandeglang.
Selanjutnya, Andika Hazrumy sebagai bakal calon bupati Serang, Mad Romli sebagai bakal calon bupati Tangerang, Ratu Ati Marliati dan Isro Miraj sebagai bakal calon walikota Cilegon, dan Ratu Ria Mariana sebagai bakal calon walikota Serang.
Menyikapi hal itu, pengamat politik Harits Hijrah Wicaksana menyebut bahwa langkah Golkar untuk memanaskan mesin partai dalam menghadapi Pilkada Banten 2024 sudah lah sangat tepat.
“Saya melihat apa yang dilakukan Golkar ini adalah langkah yang sangat tepat untuk berbicara agenda politik. saya menilai tokoh tokoh yang dhadirkan itu adalah mereka yang diusung sebagai calon kepala daerah atau caleg DPR RI di dapilnya masing-masing,” kata Hartis, Selasa, 21 Oktober 2023.
Peneliti Banten Institute for Governance Studies (BIGS) ini mengatakan, Golkar sangat memerhatikan setiap langkahnya, khususnya dalam mengambil momentum yang tepat dalam menghadapi setiap agenda politik.
“Kontestasi politik sudah mulai berjalan dengan sudah dibagikannya nomor urut capres, dan terlihat koalisi partai pengusung capres telah menyusun langkah taktis poliitk pemenangan, baik di tingkat nasional maupun daerah,” ucapnya.
Dosen Magister Administrasi Publik Universitas Esa Unggul itu memandang bahwa Golkar memiliki kekuatan yang mengakar di Banten. Maka tidak heran, Golkar memiliki calon kepala daerah di setiap daerah di Banten.
“Di Banten basis Golkar masih kuat sekali. Potensi kemenangan Golkar di Banten besar. Kita melihat kader Golkar ini menguasai dan memenangkan pilkada hampir di setiap daerah di Banten,” ungkapnya.
Menurutnya, kekuatan Golkar di Banten disokong oleh kekuatan klan dinasti yang juga sudah mengakar di Banten. Hal tersebut tentu menjadi daya tawar Golkar untuk mengusung kadernya, baik sebagai calon kepala daerah maupun wakil kepala daerah.
“Kekuatan Golkar tidak terlepas dari klan keluarga pengusungnya. Keluarga Golkar di Banten dipegang di Bu Tatu, di Cilegon ada keluarga Aat Syafaat, Tanggerang ada Zaki. Ini tentunya setiap daerah kekuatan Golkar sudah mengakar dan klan dinasti ini sangat kuat. Sehingga tidak heran jika Golkar mengusung kadernya baik sebagai A1 maupun A2 di Pilkada Banten,” imbuhnya.
Harits menuturkan, Pilkada Banten juga dipengaruhi oleh hasil dari Pileg dan Pilpres 2024. Ekor jas dari pengusungan capres-cawapres tentu tidak akan bisa dihindari lagi. Hal itu juga bisa menjadi kesempatan untuk mem-branding nama dengan menjual capres-cawapres yang akan bertarung di Pemilu 2024.
“Ekor jas partai yang mengusung capres cawapres harus disinkronkan dengan pola suara dan endorse kampanye di masyarkat sehingga ketemu pola yang dapat menarik perhatian masyarakat,” pungkasnya.
Reporter : Yusuf Permana
Editor : Aas Arbi