CILEGON, RADARBANTEN.CO.ID – Fitri Ariani menangis sambil bersujud saat bertemu dengan Walikota Cilegon Helldy Agustian. Fitri tiba di kantor Walikota Cilegon pada Rabu 22 November 2023 sekira pukul 18.30 Wib.
Perempuan asal Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon ini menangis di hadapan Helldy sambil mengucapkan terima kasih karena sudah membantunya pulang dari Arab Saudi.
Fitri bercerita, ia berangkat ke Arab Saudi untuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Di sana ia diterima oleh penyalur tenaga kerja PT Esad Damam.
Fitri kemudian mendapatkan majian dan bekerja selama empat bulan sebagai asisten rumah tangga. Selesai jadi ART, Fitri kembali ke perusahaan, kemudian dipekerjakan dengan sistem part time dimana ia dibayar berdasarkan jam kerja.
Dengan sistem ini tenaga Fitri diporsir, ia harus membersihkan hingga dua rumah dalam satu hari. Karena bekerja dengan keadaan berdiri dalam waktu lama, sakit di bagian pinggul bekas kecelakaan Fitri kambuh sehingga Ia tidak bisa bekerja.
Fitri terkapar di mes selama dua bulan. Ia pun meminta pertolongan kepada sejumlah pihak agar bisa pulang ke Indonesia.
“Saya gak bisa pulang karena kontrak saya belum habis, kontrak saya dua tahun, di sana aturannya kalau kontrak belum habis tidak bisa pulang,” ujar Fitri.
Karena kondisi tubuh yang sangat lemah akibat sakit Fitri ingin pulang ke Indonesia. Ia ingin kembali ke keluarganya.
Tak kunjung mendapatkan pertolongan membuat Fitri sempat putus asa hingga ingin mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
Namun Fitri teringat kepada anak dan ingin meninggal di tanah air sehingga ia mengurungkan niatnya itu.
Kabar gembira Fitri peroleh usai ia meminta pertolongan kepada Walikota Cilegon Helldy Agustian melalui whatsApp.
Permintaan tolong itu direspon oleh Helldy hingga pada akhirnya satu bulan setelah meminta tolong Fitri bisa kembali ke Indonesia. “Alhamdulillah akhirnya doa saya dijawab melalui pa Walikota, pa Helldy,” ujarnya.
Sementara itu, Walikota Cilegon Helldy Agustian mengaku awalnya tidak percaya saat pertama kali mendapatkan pesan WA dari Arab Saudi. Saat itu, gambar profil bukan wajah Fitri sehingga Helldy menduga itu pesan iseng.
Namun, setelah Fitri mengganti gambar profil dan kembali memberi pesan teks dan voice note, Helldy langsung bergerak untuk membantu.
Helldy kemudian meminta bantuan kepada Ketua Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Beni Ramdhani.
“Alhamdulillah setelah itu, Bu Fitri langsung dibantu dan bisa pulang, saya ucapkan terima kasih kepada pa Beni Ramdhani,” ujarnya.
Helldy berharap peristiwa yang menimpa Fitri jadi pelajaran bagi masyarakat yang ingin jadi buruh migran atau TKI agar memilih agen yang legal dan memastikan kondisi tubuh dalam keadaan baik. (*)
Reporter: Bayu Mulyana
Editor: Abdul Rozak