SERANG, RADARBANTEN.CO.ID- Kenaikan harga cabai dan beras menjadi salah satu item yang menyebabkan inflasi di Kabupaten Serang.
Hal itu disayangkan oleh Bupati Serang Ratu Ratu Chasanah. Pasalnya, wilayah Kabupaten Serang memiliki potensi pertanian yang cukup bagus. Namun, cabai dan beras justru menjadi penyumbang inflasi.
Tatu mengatakan, tingginya harga cabai dan beras di Kabupaten Serang untuk tahun ini tak lain disebabkan lantaran kondisi cuaca pada tahun ini yang mengalami kemarau yang sangat panjang. Hal itulah yang kemudian mempengaruhi hasil panen para petani.
Untuk itu, ia meminta kepada pemerintah pusat untuk dapat menyalurkan bantuannya terhadap produk-produk yang mengalami kenaikan.
“Mudah-mudahan pemerintah pusat ini bisa ada solusi kalau inflasi terlalu tinggi pemerintah pusat harus turun tangan untuk produk-produk tertentu,” katanya, Kamis 30 November 2023.
Sudah masuknya musim penghujan, lanjut Tatu tentunya harus dimanfaatkan dengan baik oleh para petani beras di Kabupaten Serang untuk segera mengolah tanah guna dapat segera melakukan penanaman padi.
Hal itu tentunya penting agar nantinya stok beras di Kabupaten Serang bisa tetap aman sehingga turut membuat harganya stabil.
“Mudah-mudahan sekarang ini kan sudah masuk musim hujan kita di akhir tahun ini bisa mulai tanam,” tegasnya.
Sementara itu, untuk harga cabai yang terus meroket di Kabupaten Serang, ia akan mendorong kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang untuk memastikan stoknya aman supaya dapat mencukupi kebutuhan masyarakat Kabupaten Serang.
“Cabai rawit ini seharusnya tidak menjadi persoalan karena kita punya daerah pertanian juga. Ini yang kita dorong ke dinas pertanian untuk difokuskan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala DKPP Kabupaten Serang Suhardjo mengatakan jika di tahun ini harga kedua bahan pokok tersebut menjadi penyumbang inflasi pada tahun ini.
“Beras dan cabai benar menjadi penyumbang inflasi di Kabupaten Serang karena tahun ini gabah mengalami kenaikan harga hingga diatas Rp7.000 rupiah per kilogramnya. Begitu juga dengan cabai ada lonjakan harga sampai hampir Rp100 ribu,” tegasnya.
Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan beberapa formulasi untuk dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang muncul di tahun ini. Untuk beras, pihaknya berupaya untuk melakukan percepatan tanam pada wilayah-wilayah yang sudah mulai memiliki ketersediaan air yang cukup.
“Wilayah yang teraliri oleh irigasi teknis seperti Kecamatan Ciruas dan Kecamatan Pontang, para petani bahkan sudah mulai melakukan penanaman padi,” terangnya.
Sementara itu, untuk mengantisipasi kenaikan harga cabai di tahun yang akan datang, pihaknya akan melakukan perluasan penanaman agar nantinya mampu mencukupi kebutuhan di Kabupaten Serang.
“Kalau cabe kurang lebih 12 hektare. Kita akan perluas di beberapa Kecamatan seperti Pabuaran, Padarincang, Baros, Cikeusal dan Kecamatan Kramatwatu,” pungkasnya. (*)
Reporter: Ahmad Rizal Ramdhani
Editor : Aas Arbi