PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Pj Gubernur Banten Al Muktabar memantau secara langsung pelaksanaan penanganan stunting di Kelurahan Saruni, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang. Pemantauan dilaksanakan Pj Gubernur Banten Al Muktabar didampingi Pj Ketua TP PKK Provinsi Banten Tine Al Muktabar.
Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, terkait dengan angka stunting ini kan dinamis.
“Jadi ada pergerakan menuju makin baik gizinya. Makanya kita bergerak di data timbang sejak Februari 2023, dulu sudah turun 4,5 persen, nah di Februari sampai dengan Agustus 2023 terus meningkat untuk kita tangani dan hasilnya juga menekan terus menurun, saat ini ada 26.000 anak stunting yang secara khusus mendapatkan penanganan,” katanya di Kelurahan Saruni, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Jumat, 8 Desember 2023.
Lebih lanjut Al Muktabar menjelaskan, sebanyak 18.000 anak stunting diantaranya progres perbaikannya cukup baik. Nanti akan ada evaluasi dan itu dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dan juga menko PMK.
“Nanti finalnya setelah dilakukan perhitungan dan pengukuran secara menyeluruh datanya, yang mengeluarkan data itu nanti dari Kementerian Kesehatan kita bersabar ya. Dan kita terus memprogresnya untuk menuju lebih baik,” katanya.
Termasuk hari ini, diungkapkan Al, Pemprov Banten mendapatkan dana insentif daerah di mana itu dari kinerja dalam mengelola pemerintahan khususnya dalam penanganan stunting.
“Maka waktu itu seperti diketahui bersama pak Wapres memberikan support dari kegiatan dengan dana insentif daerah dan itu kita kembalikan kepada masyarakat. Seperti sekarang ini ada dapur PKK, yang diinisiasi oleh Ibu Ketum PKK pusat, kita saksikan ada suir ayam, mengandung protein vitamin perbaikan gizi anak, lalu berikan telur dan susu,” katanya.
Pemberian makanan dan minuman bergizi ini diharapkan tumbuh kembang generasi ke depan makin baik.
“Dengan melakukan senam sehat bagi ibu hamil dan asupan tambahan makanan bergizi. Untuk meningkatkan kesehatan kandungan dan mempermudah kehamilannya,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Eni Yati mengungkapkan, kegiatan penanganan stunting untuk di Kabupaten Pandeglang ini di tiga bulan terakhir ini, insyaallah akan selesai nanti di bulan Desember.
“Penanganan stunting di Pandeglang fokus di 10 desa, 10 kecamatan menjadi lokus stunting. Kegiatannya sama dengan seperti sekarang memberikan makanan tambahan selama tiga bulan berturut-turut dengan menggunakan dapur umum untuk mengolah masakannya,” katanya.
Jadi tidak memberikan bahan makanan mentah tetapi memberikan bahan mentah diolah oleh tim dapur umum. Selanjutnya anak tersebut diberikan makanan langsung dalam bentuk matang, dengan menu sudah ditetapkan sampai berakhir di akhir Desember ini.
“Lokus penanganan stunting diantaranya 10 di Kecamatan Majasari, Saketi, Koroncong, Cipeucang, Kaduhejo, dan Karangtanjung. Yang angka kasus stuntingnya di atas rata-rata di antara kecamatan lainnya, tetapi bukan berarti kecamatan lain ditinggalkan,” katanya.
Penanganan stunting di 10 kecamatan di periode 2023. Sebelumnya di 2022 juga sama ada.
“Nanti di tahun 2024 akan kita evaluasi kembali, apakah masih tetap di 10 Kecamatan ini atau ada perubahan ke kecamatan lain nanti akan dievaluasi kembali. Penanganannya percis seperti ini tetapi di 10 kecamatan, intervensinya pemberian makanan selama tiga bulan berturut – turut selama tiga bulan sampai akhir desember nanti,” katanya.
Reporter : Purnama Irawan
Editor : Aas Arbi