SERANG,RADARBANTEN.CO.ID-Pasangan capres cawapres Prabowo-Gibran disebut memiliki senjata ampuh dalam kampanye menyasar ke kelompok milenial atau muda.
Sebab, berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Public Opinion dan Policy Research (Populi Center), periode 28 November-5 Desember 2023, Prabowo-Gibran paling mampu diterima di kaum muda dengan presentase sebesar 47,2 persen. Sementara Ganjar-Mahfud 22,5 persen dan Anies-Muhaimin 19,8 persen.
Peneliti Senior Populi Center Usep Saepul Ahyar mengatakan, diterimanya Prabowo-Gibran pada kelompok muda karena memiliki senjata ampuh dalam kampanye.
“Itu kan Prabowo-Gibran punya senjata ampuh, dalam hal misalnya melakukan kampanye menyasar ke kelompok muda. Karena di situ pasangannya juga muda, bukan hanya berpihak kepada kelompok muda,” ujarnya, Selasa 12 Desember 2023.
Dijelaskan Usep, strategi kampanye Prabowo-Gibran juga berhasil menyasar kepada kelompok muda, terutama pada media sosial. Belakangan ini ramai di media sosial soal “Joget Gemoy” yang digencarkan oleh para pendukung Prabowo-Gibran.
“Kemudian strategi kampanye nya Prabowo-Gibran itu mengakomodasi dari para kelompok muda. Misalnya seperti joget gemoy, atau membuat isu-isu dengan kebutuhan kelompok muda itu,” katanya.
Tren kenaikan Prabowo-Gibran tersebut didukung oleh akseptabilitas atau keterimaan sosok di masyarakat. Prabowo-Gibran dinilai merupakan sosok yang paling tegas dalam memimpin, dan dapat melanjutkan program-program Jokowi selanjutnya.
“Ini didukung oleh akseptabilitas. Akseptabilitas itu kan penerimaannya sosok Jokowi diterima di masyarakat dalam konteks hal-hal yang menyangkut kepemimpinan, seperti yang paling tegas dan paling bisa melanjutkan IKN serta program-program Jokowi selanjutnya,” katanya.
Usep menuturkan, tren naiknya Prabowo-Gibran ini didukung oleh sosok Jokowi yang kini memiliki survey hasil kinerja di masa kepemimpinan Jokowi cukup tinggi.
Kemudian, sosok Gibran menjadi salah satu faktor pendorong peningkatan elektabilitas, dari kelompok milenial. Meskipun, pasangan Prabowo-Gibran jarang melakukan kampanye.
“Ini kan dari berbagai segmen, mulai dari kelompok milenial, kelompok di wilayah juga Prabowo-Gibran naik terus. Itu juga ditopang oleh kepuasan terhadap Jokowi, dan itu efeknya terhadap kenaikan Prabowo-Gibran,” jelasnya. (*)
Reporter: Nahrul Muhilmi
Editor: Agung S Pambudi