TANGERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Sebanyak 350 siswa SMK Pustek Mitra Tigaraksa di Kabupaten Tangerang mendapatkan pendidikan politik dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Banten.
Materi pendidikan politik itu diberikan secara langsung oleh Koordinator Divisi Humas dan Datin Bawaslu Banten Sumantri di Aula SMK Pustek Mitra Tigaraksa, tepatnya di Jalan Aria Jaya Sentika, Pasir Bolang, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu 6 Januari 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Sumantri menyampaikan beberapa materi tentang pendidikan politik khususnya berkaitan dengan aturan pelaksanaan Pemilu 2024.
“Alhamdulillah kemarin kita diundang oleh pihak sekolah untuk melakukan sosialisasi pengawasan partisipatif pemilih pemula, disana kita memberikan materi pendidikan politik tentang pentingnya partisipasi pemilih pemula dalam mengawasi jalannnya Pemilu 2024,” kata Sumantri kepada Radar Banten.
Sumantri menuturkan, pemilih pemula sendiri memiliki peranan yang sangat penting dalam menyukseskan pesta demokrasi lima tahunan, sebab pada Pemilu kali ini 41 persen permilih diantaranya merupakan mereka yang berusia dikisaran 17 tahunan atau generasi Z.
“Kita lihat pemilih pemula memiliki kontribusi yang besar, namun saat ini mereka belum mengetahu secara luas tentang aturan dan mekanisme dari Pemilu itu sendiri. Mereka hanya sekedar mengetahui tentang Pemilu dari media sosial saja,” tuturnya.
Maka dari itu, Bawaslu langsung turun mensosialisaikan tentang aturan dan mekanisme Pemilu 2024 kepada para pemilih milenial itu. Sebab, menurutnya, informasi di media sosial sendiri sangatlah luas dan terkadang dikonsumsi secara mentah tanpa diuji terlebih dahulu kebenarannya.
“Dalam kesemapatan ini kita hadir untuk menjawab berbagai pertanyaan dari para pemilih pemula tentang aturan dan mekanisme dari Pemilu 2024 ini. Sebab sejauh ini mereka hanya mengetahui pemilu hanya dari media sosial yang terkadang ada informasi yang simpang siur, makanya kita hadir untuk menangkis dengan pemberian pendidikan politik kepada para siswa sekolah ini,” ungkapnya.
Sumantri mengakui bahwa antusiasme para pemilih milenial sangat tinggi dalam Pemilu ini, bahkan dalam acara diskusi, dirinya dibanjiri oleh berbagai pertanyaan dari para milenial khususnya perihal politik uang. Ia menegaskan, dalam bentuk apapun politik uang tidaklah dapat dibenarkan.
Politik uang disebut akan hanya menyebabkan kemunduran bagi demokrasi yang sakral ini.
“Banyak yang tanya, seperti apa boleh menerima uang tapi tidak memilih orangnya, dan lain-lain. Saya tegaskan bahwa politik uang itu tidak boleh. Tolak uangnya, dan laporkan kepada kami (Bawaslu,-red),” tegasnya.
Mantan dosen perguruan tinggi swasta di Tangerang ini pun meminta kepada para pemilih pemula untuk mengawasi bersama pelaksanaan Pemilu 2024 dengan melaporkan setiap bentuk dugaan pelanggaran Pemilu kepada Bawaslu.
Sementara, Kepala SMK Puspek Mitra Tigaraksa Anita berterimakasih kepada Bawaslu Banten yang sudah menerima undangan pihaknya untuk memberikan sosialisasi dan pendidikan politik kepada para siswanya. Dirinya berharap, dengan sosilalisasi ini, para muridnya yang sudah mempunyai hak pilih bisa berkontribusi dalam mengawasi jalannya Pemilu 2024.
“Saya sampaikan apresiasi kepada Bawaslu Banten yang sudah datang ke sekolah dan memberikan pendidikan politik kepada para anak murid disini. Kita berharap melalui acara ini para siswa dapat teredukasi dengan baik, sebab kontribusi dari para pemilih pemula ini pada Pemilu 2024 nanti akan dapat menentukan arah kemajuang bangsa ini,” pungkasnya.
Reporter : Yusuf Permana
Editor: Abdul Rozak