SERANG,RADARBANTEN.CO.ID-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten pada tahun 2024 ini berencana untuk fokus dalam membangun sumber daya masyarakat (SDM) yang unggul.
SDM yang unggul itu diharapkan bisa membuat Banten menjadi daerah unggulan yang dapat berdaya saing dengan Provinsi lainnya.
Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Banten Virgojanti mengatakan, untuk membangun SDM yang unggul itu maka pihaknya akan membangun sarana dan prasarana pendidikan yang memadai untuk menunjang para siswa belajar. Hal tersebut tercemin dalam postur APBD 2024 yang difokuskan pada sarana pendidikan.
“Porsi APBD kita di tahun 2024 ini tetap paling besar itu untuk sektor pendidikan, kita ingin membangun SDM yang unggul di Banten ini. Kemudian kesehatan dan juga sarana infrastruktur,” kata Virgojanti, Selasa 9 Januari 2024.
Virgo mengatakan, Pemerintah Pusat sendiri sudah memberikan mandatori kepada Pemprov Banten untuk memfokuskan tiga sektor itu di dalam rencana pembangunan daerah.
Namun, di samping itu, pihaknya juga memiliki fokus lain, diantaranya yakni penanganan kemiskinan ekstrem.
“Di samping mandatori itu, kita juga ada reformasi birokrasi tematik terkait dengan fokus khusus yakni tentang kemiskinan ekstrem yang menyangkut kepada kesejahteraan masyarakat Banten secara luas,” ujar Virgo.
Ia mengungkapkan, bahwa angka kemiskinan ekstrem di Banten sendiri terus mengalami penurunan. Di tahun 2023 kemarin saja angkanya sudah berada di kisaran 0,41 persen.
“Saya belum dapat rilis terbarunya lagi, katanya menurun. Kita sendiri menargetkan angka kemiskinan ekstrem itu mencapai 0 persen,” ungkapnya.
Lebih jauhnya, di sektor kesehatan pihaknya menaruh perhatian pada penyakit Tuberkulosis alias TBC. Menurutnya, penyakit ini tidak boleh dipandang remeh, dan perlu penanganan yang strategis, sebab penyakit ini bersifat menular.
“TBC ini berbeda dengan stunting, karena TBC ini bisa menular, sehingga penanganannya tidak boleh luput dari perhatian. Dan, Alhamdulillah kita mendapatkan apresiasi jadi provinsi terbaik ketiga dalam penanganan masalah tuberkulosis,” tuturnya.
Di samping itu, mantan pejabat di Pemkab Lebak ini menyebut bahwa Pemprov Banten juga berencana untuk menggenjot realisasi investasi di tanah Jawara ini.
Pihaknya ingin investasi yang masuk ke Banten akan berdampak positif bagi masyarakat Banten khususnya dalam penanganan tingkat pengangguran.
“Tentunya investasi juga perlu jadi perhatian kita, dukungan infrastruktur salah satu diantaranya adalah dalam rangka memberikan aksebilitas yang baik terhadap iklim investasi yang ada di wilayah Banten,” pungkasnya. (*)
Reporter: Yusuf Permana
Editor: Agung S Pambudi