SERANG,RADARBANTEN.CO.ID- Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Serang menerima banyak laporan dari para petani yang tidak bisa membeli pupuk subsidi di toko lantaran tidak terdaftar di sistem. Padahal, tahun sebelumnya, petani dapat membeli pupuk dengan mudah.
Ketua KTNA Kabupaten Serang Anani Syarif mengakui banyak menerima keluhan dari para petani yang tidak dapat membeli pupuk subsidi saat diberlakukannya pembelian pupuk berbasis sistem.
“Kenyataan di lapangan, banyak para petani yang datang ke kios tapi mereka tidak bisa beli karena sekarang pake sistem, jadi banyak para petani yang tidak masuk di sistem,” katanya, Minggu, 28 Januari 2024.
Padahal, lanjut Anani, mereka sudah terdaftar dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK) dan tahun sebelumnya selalu mendapat bantuan pupuk subsidi.
“Padahal kan dasarnya di RDKK, tapi kenapa bisa seperti itu. Tahun-tahun sebelumnya selalu dapet, baru tahun ini semenjak harus pakai aplikasi ya itulah,” tegasnya.
Ia mengaku petani yang tidak dapat membeli pupuk subsidi merata di seluruh kecamatan. “Banyak, di tiap kecamatan ada. Dari KTNA kecamatan melaporkan di grup. Yang perlu diingat, yang datang ke kios itu ga mungkin selain petani,” tegasnya.
Ia mengaku dengan adanya sistem berbasis online, seharusnya kebutuhan pupuk para petani dapat tercukupi secara real time. Namun kenyataannya justru quota yang ada berkurang drastis dan banyak pula petani yang justru tidak terdaftar. “Kenyataannya berkurang, seharusnya misalkan butuh satu ton, ini hanya diberi kuota 50 kilo,” tegasnya.
Dia berharap agar permasalahan data ini terlebih dahulu diselesaikan sebelum wacana mengenai penambahan kuota pupuk subsidi diberlakukan. Hal itu agar nantinya seluruh petani di Indonesia dapat memiliki hak sama untuk mendapatkan pupuk subsidi.
“Kenyataannya sekarang saat petani bawa KTP ke kios saat di scan belum terdaftar. Nah ini kemarin kita laporkan ke kadis solusinya seperti apa karena sekarang masuk masa tanam jadi membutuhkan pupuk,” pungkasnya. (*)
Editor : Merwanda
