TANGSEL,RADARBANTEN.CO.ID-Kasus diabetes pada anak dan remaja ditandai dengan obesitas (kelebihan berat badan) di Indonesia telah banyak ditemukan.
Di Tangerang, kasus ini sudah viral dua kali. Bahkan salah seorang remaja obesitas akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.
Konsultan Gizi Dr. Rita Ramayulis, DCN., M.Kes yang dihubungi via telepon, Senin 19 Januari 2024 mengatakan, perubahan metabolisme pada anak dan remaja saat ini mengkhawatirkan, ditandai dengan berat badan yang tidak wajar atau obesitas.
Kasus obesitas pada anak dan remaja pada akhirnya menjadi penyakit diabetes melitus tipe 2.
Menurutnya, diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit yang disebabkan akibat pola makan yang buruk serta kurangnya asupan gizi.
“Terkait dengan perubahan metabolis, ada anak remaja usia 15 tahun diabetes melitus tipe 2, bahkan ada yang diusia 9 tahun sudah ada diabetes melitus tipe 2. Luar biasa sekali,” ujar dr. Rita, Senin 29 Januari 2024.
Menurut dr. Rita, diabetes melitus tipe 2 bukanlah penyakit yang disebabkan genetik atau turunan penyakit orang tua. Diabetes melitus tipe 2 disebabkan karena pola makan yang buruk dan pola hidup yang buruk.
“Diabetes melitus tipe 2 terjadi karena gaya hidup, bukan karena genetik yang biasa ditemukan pada penderita diabetes tipe 1,” jelasnya.
Dr. Rita mengatakan, sangat menyedihkan ketika anak dan remaja di Indonesia telah terserang diabetes melitus tipe 2, sebab di usia produktif mereka bakal banyak terserang penyakit seperti hipertensi, struk, gagal ginjal, gagal jantung dan lainnya.
“Kita tidak mau remaja Indonesia yang nantinya menjadi pemimpin masa depan, tiap minggunya harus cuci darah. Kecerdasan mereka tidak bisa membangun bangsa ini,” jelasnya.
Dr. Rita menambahkan, biaya pengobatan diabetes melitus tipe 2 juga akan membebani ekonomi keluarga dan negara, karena berbiaya mahal.
“Rusak ekonomi keluarga kita kalau ada keluarga yang menderita penyakit itu, ekonomi negara juga rusak, karena sebagian pengobatan penyakit itu masih ditanggung negara,” ujarnya.
Dr. Rita berpesan pada anak dan remaja untuk menjaga pola makan dan gaya hidup mereka. Hindarkan makan makanan kemasan dan sering-sering berolahraga. Menurutnya, ditiap piring makan wajib ditaruh sayur dan buah untuk menjaga pola makan seimbang. (*)
Reporter: Syaiful Adha
Editor: Agung S Pambudi