TANGERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Pj Gubernur Banten Al Muktabar dihadang segerombolan orang saat akan meresmikan hasil pembangunan SMK Negeri se Kabupaten Tangerang yang dipusatkan di SMKN 13 Kabupaten Tangerang, Rabu, 31 Januari 2024.
Al Muktabar bersama rombongan pejabat eselon II Pemprov Banten tak bisa memasuki kawasan SMKN 13 Kabupaten Tangerang karena dihadang.
Pimpinan rombongan penghadang meminta Al Muktabar dan jajarannya untuk menghadapi satu per satu anak buahnya agar bisa masuk ke SMKN 13 Kabupaten Tangerang. Bahkan, salah satu penghadang membawa sebilah golok.
Baku hantam pun tak terelakkan. Namun tak berapa lama, Al Muktabar bersama jajarannya pun berhasil menaklukkan satu per satu rombongan penghadang.
Atraksi menghadang itu ternyata adalah tradisi Palang Pintu asal Betawi. Dikutip dari Wikipedia, Palang Pintu merupakan tradisi yang menjadi bagian dari upacara pernikahan masyarakat Betawi. Palang Pintu menggabungkan seni beladiri dengan seni sastra pantun.
Dalam tradisi ini, jawara yang bertindak sebagai perwakilan mempelai laki-laki dan perempuan akan saling menunjukan kemampuan memperagakan gerakan silat dan melontarkan pantun satu sama lain.
Setelah menunjukkan beberapa gerakan silat dan saling berbalas pantun, baru rombongan mempelai pria bisa masuk ke area rumah mempelai perempuan untuk melanjutkan prosesi pernikahan.
Al Muktabar mengaku pelestarian budaya harus dijaga dan dilestarikan karena itu adalah warisan budaya. “Apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya,” ujar Al.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten Tabrani mengaku penampilan Palang Pintu sebelum peresmian hasil pembangunan di bidang pendidikan merupakan salah satu bentuk pelestarian kebudayaan. “Sehingga kebudayaan yang ada di Banten tidak punah,” ujarnya.
Peresmian hasil pembangunan bidang pendidikan itu merupakan rangkaian dari Ekspedisi Reformasi Birokrasi Berdampak Tematik Tahun 2024. Hari ini merupakan hari keempat kunjungannya ke kabupaten/kota, setelah Kota Serang, Kota Cilegon, dan Kabupaten Serang.
Reporter : Rostinah
Editor: Abdul Rozak










