SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten memetakan 1.076 desa di Banten ke dalam daerah rawan banjir. Pemetaan itu dilakukan menyusul masuknya puncak musim penghujan di Banten.
Kepala Pelaksana BPBD Banten Nana Suryana mengatakan, ratusan desa itu tersebar di delapan kabupaten dan kota di Banten. Daerah paling banyak berada di Kabupaten Tanggerang dengan 266 desa, Pandeglang dengan 220 desa, dan disusul oleh Kabupaten Serang sebanyak 216 desa.
“Dari 1.076 desa itu ada tiga desa yang masuk ke dalam resiko tinggi bencana banjir yaitu Laksana, Kecamatan Pakuhaji, Desa Kampung Besar, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tanggerang dan Desa Magaluyu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang,” kata Nana kepada Radar Banten, Minggu 4 Februari 2024.
Nana mengatakan, potensi bencana banjir perlu diwaspadai, khususnya dimasa puncak musim penghujan saat ini. Sebab, banjir dapat menimbulkan berbagai dampak baik sosial, maupun ekonomi.
Saat ini, dirinya sudah mendapatkan laporan terjadinya banjir di tiga daerah di Banten yakni Kabupaten Serang, Pandeglang dan Kota Cilegon.
“Banjir di tiga daerah itu disebabkan oleh hujan deras yang terus mengguyur wilayah itu dalam beberapa hari terakhir,” ujarnya.
Personel BPBD pun kini tengah diterjunkan untuk melakukan penanganan baik membantu warga yang perlu dievakuasi maupun mendata rumah korban terdampak banjir.
Selain banjir, terdapat berbagai potensi bencana alam yang mengintai wilayah Provinsi Banten disaat musim penghujan ini. Bencana itu meliputi longsor, angin kencang, hingga banjir bandang. Pihaknya mencatat, terdapat 402 desa di Banten yang juga rawan bencana longsor.
Pihaknya pun mengimbau kepada warga untuk mewaspadai bencana hidrometeologi yang dapat terjadi di musim penghujan ini.
“Kami mengimbau kepada warga untuk selalu waspada akan potensi bencana alam yang dapat terjadi, selalu pantau perkiraan cuaca sebelum memulai aktivitas dan mengikuti arahan petugas jika terjadi suatu bencana,” pungkasnya.
Reporter : Yusuf Permana
Editor: Abdul Rozak