SERANG, RADARBANTEN.CO.ID-Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Golongan Karya (Golkar) masih saling kejar suara pada kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) DPRD Banten periode 2024-2029.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) sendiri saat ini masih melakukan real count yang kini jumlah suara yang sekira 62,96 persen pada Selasa, 27 Februari 2024, pukul 15.30 WIB. Perolehan data diambil melalui 20.982 TPS dari total 33.324 TPS.
Berdasarkan real count itu, Partai besutan Prabowo Subianto di Provinsi Banten kembali memimpin dengan raihan 13,3 persen atau 287.102 suara. Posisi kedua Partai Golkar dengan 13,21 persen atau 285.211 suara.
Lalu disusul PDIP dengan perolehan 11,5 persen, atau 248.192 suara. Lalu, di posisi keempat ada PKS dengan 10,57 persen atau 228.037 suara, selanjutnya diikuti oleh Partai Demokrat dengan 9,44 persen atau 203.716 suara.
Kendati demikian, data tersebut masih sementara. Sebab itu perolehan suara akan terus berubah sejalan dengan data TPS yang masuk.
Untuk diketahui, Gerindra merupakan partai pemenang di Provinsi Banten pada Pemilu 2019 lalu, dengan memperoleh sebanyak 16 kursi. Saat ini, Gerindra dengan Golkar tengah kejar-kejaran guna menepati posisi pimpinan DPRD Banten.
Berdasarkan wilayah, Gerindra unggul di wilayah Banten Selatan yang meliputi Kabupaten Lebak dan Pandeglang. Gerindra menduduki posisi juara di dua wilayah tersebut.
Sementara, Golkar unggul di tiga daerah yakni Kabupaten Serang, Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan. Di Kabupaten Serang suara paling besar disumbang oleh Fahmi Hakim, pria yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Banten ini menyumbang 32.128 suara dengan total suara partai sebanyak 47.093 suara.
Di Kota Tangerang Selatan ada nama Ananda Triana Salichan. Politisi Golkar ini menyumbang 9.181 suara dengan total suara Partai Golkar sebanyak 27.297 suara.
Pengamat politik dan kebijakan publik di Banten, Ahmad Sururi mengatakan, Gerindra yang saat ini masih memimpin menjadi kuda hitam di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten. Sebab pada di Pileg ini, Gerindra memiliki power sangat kuat dan mengakar di Banten.
“Khusus di Banten iya, perolehan Gerindra yang memperoleh suara terbanyak di Banten disebabkan efek ekor jas Pilpres yang mengusung Prabowo,” ucapnya kepada Radar Banten, Selasa, 27 Februari 2024.
Dikatakannya, Gerindra berpotensi menguasai suara terbanyak di Banten seperti pada dua kali pileg sebelumnya yakni 2014 dan 2019 kemarin.
“Variabel kemenangan Gerindra di Banten disebab dua hal, yaitu pertama magnit Prabowo yang cukup populer dan kedua dukungan mesin Parpol Gerindra dalam mengawal basis suara pada 2019 dan efektif menyasar suara gen Y dan X yang berusia antara 25-56 tahun,” pungkasnya.
Editor : Merwanda