SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Meski sudah mengalami penurunan, masyarakat masih lebih memilih untuk membeli beras program Stabilisasi dan Pasokan Harga Pangan (SPHP) atau beras Bulog untuk kebutuhannya.
Sebab, harga beras Bulog dianggap lebih terjangkau dibandingkan dengan harga beras biasa pada umumnya.
Beras SPHP dijual dengan harga Rp 10.900 per kilogram. Masyarakat dapat membeli beras SPHP dengan ukuran lima kilogram dengan harga Rp 54.500.
Seperti yang terjadi di salah satu kios beras di Pasar Induk Rau (PIR), Kota Serang, milik Mamat (32). Ia mengaku, kiosnya sering diserbu pembeli untuk memburu beras SPHP.
Menurutnya, beras SPHP dijual dengan harga yang cukup terjangkau dibandingkan dengan beras lainnya.
“Setiap hari pasti ramai pembeli yang mau membeli beras SPHP ini. Mereka lebih memilih itu (beras Bulog) karena lebih murah,” ujarnya, Kamis, 29 Februari 2024.
Mamat mengaku, untuk satu orang biasanya membeli beras SPHP dengan kemasan lima kilogram itu sebanyak dua hingga tiga kali. Artinya, satu pembeli hanya dibatasi untuk membeli beras SPHP dalam dua kemasan saja.
“Ini mereka beli beras SPHP untuk satu orang, kami kasih dua kali saja. Tidak boleh lebih karena takut disalahgunakan,” katanya.
Menurutnya, kios beras miliknya itu hanya mendapatkan stok beras SPHP sebanyak dua ton dalam satu pekan.
“Kami dikirim itu satu minggu biasanya dua ton saja, itu dijadwalkan,” ucapnya
Dalam dua ton itu, kata Mamat, beras SPHP bisa habis dalam waktu dua hari saja. Artinya, dalam satu harinya, beras SPHP bisa habis dalam satu ton.
“Ini stok dua ton saja, kalau di kita bisa habis dalam dua hari doang. Satu hari ya bisa satu ton karena diburu sama pembeli,” ujarnya.
Diketahui, saat ini harga beras untuk kualitas premium berada di kisaran Rp 16.500 hingga Rp 17.500 per kilogramnya. Padahal, sebelumnya harga beras kualitas premium bisa mencapai di kisaran Rp 18.000.
Sementara, harga beras untuk kualitas medium berada di kisaran Rp 15.000 hingga Rp 16.000 per kilogramnya. (*)
Editor: Agus Priwandono