SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Muhammad Husna (39) babak belur setelah dikeroyok oleh sekelompok orang yang diduga kuat adalah oknum suporter Persija Jakarta, Sabtu sore, 9 Maret 2024.
Warga Perumahan Kamilan Ciracas Permai, Kelurahan Gelam, Kecamatan Cipocokjaya, Kota Serang ini menjadi sasaran kebiadaban para pelaku hanya karena mengenakan baju komunitas mobil dengan logo Bandung.
“Dia (korban) enggak pake kaos Persib, cuma pakai baju tapi pakai baju komunitas mobil tapi ada logo Bandungnya,” ungkap tetangga korban, M. Fajar, Minggu, 10 Maret 2024.
Fajar mengungkapkan, saat kejadian berlangsung, korban tidak menonton pertandingan Persib versus Persija melainkan berada di warung bakso. Korban ketika itu sedang makan bakso bersama istrinya. “Saat kejadian lagi makan bakso, terus dia (korban) keluar dan ketemu dengan orang yang lagi ribut,” ungkap Fajar.
Saat bertemu dengan oknum suporter Persija, korban yang tak tahu menahu masalah langsung diserang. Bahkan, ada yang memukulnya dengan senjata api dan tongkat baseball.
“Menurut pengakuannya luka sobek pada bagian hidung itu akibat dipukul menggunakan senjata api, dia melihat kalau senjata api itu sempat ditembakan ke udara. Selain itu, korban juga sempat dipukul pakai tongkat baseball. Dia enggak tahu jumlah orang yang mukul, yang jelas banyak,” ungkap Fajar.
Setelah korban dikeroyok, ia oleh istrinya dan warga sempat dibawa ke klinik terdekat. Namun, karena kondisinya cukup lemah saat itu dirujuk ke Rumah Sakit Bedah Benggala. “Dibawa ke Rumah Sakit Bedah Benggala,” kata Fajar.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Serang Kota Kompol Hengki Kurniawan mengatakan, pasca kejadian bentrokan tersebut dua orang diamankan. Dua orang yang diamankan tersebut satu di antaranya merupakan koordinator nonton bola. “Sudah dua orang yang diamankan,” ujar Hengki.
Dua orang yang diamankan tersebut berinisial FU dan AA. FU diketahui merupakan pria yang viral karena menenteng pistol korek api. Sedangkan AA koordinator nonton bola Persib versus Persija. “Yang diamankan FU dan AA,” ujar Hengki.
Hengki mengungkapkan, pihaknya saat ini masih melakukan pencarian terhadap para pelaku yang terlibat bentrokan. “Masih dicari pihak-pihak yang terlibat,” ungkap Hengki didampingi Kasi Humas Polresta Serang Kota, Kompol Iwan Sumantri.
Hengki menjelaskan, bentrokan tersebut berawal saat suporter Persib Bandung sedang nonton bersama alias nobar pertandingan antara Persib dan Persija di Kafe Langit.
Saat sedang menyaksikan pertandingan derbi Liga 1 itu, sejumlah orang yang diduga oknum pendukung Persija alias The Jakmania melakukan penyerangan. Penyerangan itu membuat suporter Persib yang nonton keluar dan melakukan perlawanan.
“Kami mendapatkan informasi kejadian keributan antara pendukung sepak bola itu sekira pukul 17.25 WIB. Sebelum kejadian penyerangan, suporter Persib sedang nonton bola di Kafe Langit. Saat menonton itu, dari suporter Persija melakukan penyerangan dari sisi timur kafe,” kata Hengki.
Bentrokan dengan saling lempar batu tersebut sempat membuat arus lalu lintas di lokasi macet. Warga yang berada di lokasi enggan melintas karena khawatir jadi sasaran.
“Saat diserang pendukung Persib keluar kafe untuk menyerang mundur pendukung Persija dan untuk menghindari kerusakan fasilitas di Kafe Langit,” ungkap Hengki.
Hengki mengungkapkan, saat bentrokan tersebut terjadi terdapat rekaman video yang viral yang memperlihatkan sesorang memegang benda yang mirip senjata api atau senpi.
“Pada saat melakukan penyerangan mundur, ada pun seseorang yang membawa senpi yang ramai videonya di sosmed setelah dilakukan pemeriksaan senpi tersebut sebuah korek api dengan bentuk pistol,” kata mantan Kasat Narkoba Polresta Serang Kota ini.
Hengki juga mengungkapkan, dalam bentrokan tersebut terdapat suporter yang diduga kuat membawa senjata tajam dan petasan. “Selain itu pelaku tawuran juga diduga ada yang membawa senjata tajam dan petasan,” tutur Hengki.
Reporter: Fahmi
Editor: Aas Arbi