SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Mayat tanpa identitas yang ditemukan mengambang di sungai Desa Dukuh, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, pada Jumat, 12 Maret 2024 lalu sulit teridentifikasi.
Pasalnya, mayat pria berkepala botak dan mengenakan gelang kecil menyerupai tasbih itu sudah dalam kondisi membusuk. “Sudah membusuk, belum teridentifikasi,” ujar Kasatreskrim Polres Serang, AKP Andi Kurniady, Selasa 16 April 2024.
Andi menjelaskan, mayat tersebut sudah dilakukan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Banten. Hasil autopsi penyebab kematiannya disebabkan oleh tenggelam.
“Tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban, korban meninggal akibat tenggelam,” ujar pria asal Sulawesi Selatan (Sulsel) ini.
Andi mengungkapkan, dari pemeriksaan forensik, korban meninggal dunia diperkirakan sudah tiga hari sejak penemuan mayat. Kondisi mayat sudah mengalami pembusukan. “Diperkirakan kematian sudah tiga hari,” ungkapnya.
Kapolsek Kragilan Kompol Firman Hamid mengatakan, mayat laki-laki yang diperkirakan berusia 35 tahun itu ditemukan warga sekitar bernama Suhadi (45). Mayat tersebut mengenakan kaos dengan motif warna garis hitam merah dan celana jeans warna hitam 3/4.
Penemuan mayat tersebut kemudian dilaporkan ke aparat kepolisian. “Mayat tersebut ditemukan oleh warga saat hendak mengecek genset,” katanya.
Firman mengungkapkan, saat ditemukan mayat tersebut dalam kondisi tertelungkup. Dari ciri-cirinya, selain berkepala botak dan memiliki gelang kecil menyerupai tasbih, mayat tersebut juga menggunakan kaos dengan motif warna garis hitam merah.
“Selain itu juga mengenakan celana jeans warna hitam 3/4. Mayat tersebut telah dievakuasi ke rumah sakit,” ungkapnya.
Firman mengaku dirinya belum mengetahui penyebab kematiannya. Untuk mencari tahu penyebab dan proses identifikasi, mayat tersebut dalam penanganan tim Forensik Biddokes Rumah Sakit Bhayangkara Polda Banten.
“Setelah dilakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) mayat tersebut telah dievakuasi ke rumah sakit. Untuk penyebab kematiannya masih dalam proses penyelidikan,” ujarnya.
Firman menambahkan, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk melapor apabila terdapat kehilangan anggota keluarganya. “Bisa lapor kepada kami, atau datang langsung ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Banten,” tuturnya.
Reporter: Fahmi
Editor: Aas Arbi