PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Kemeriahan kesenian tradisi Gebrag Ngadu Bedug bakal kembali tampil tahun ini melalui Asosiasi Seniman Bedug (ASB) yang akan digelar di Alun-alun Pandeglang pada Kamis, 18 April 2024.
Seorang seniman bedug di Pandeglang Endang Suhendar mengatakan, Gebrag Ngadu Bedug adalah langkah nyata dalam melestarikan budaya Pandeglang. Ritual Ngadu Bedug telah menjadi bagian integral dari warisan budaya masyarakat Pandeglang selama bertahun-tahun.
“Acara ini mulai berlangsung dari tanggal 18 sampai 20 April 2024, konsepnya tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, jadi konsepnya tahun ini Ranggon atau saung yang bertingkat pemain musik kecilnya di atas pemain bedugnya ada di bawah,” ungkapnya, Rabu 17 April 2024
Dikatakannya, Gebrag Ngadu Bedug akan diikuti oleh 20 kampung se-Kabupaten Pandeglang. Nantinya masing-masing kampung akan membuat saung sebagai tempat mereka memainkan bedug.
“Setiap saungnya itu dari berbagai kampung ada 5 bedug, ada dua puluh kampung yang nanti akan memainkan bedug mengelilingi Alun-alun. Euforia kesenian Gebrag Ngadu Bedug ini setiap satu minggu setelah lebaran,” ucapnya.
Menurut Endang Suhendar, tradisi ini tidak hanya menarik karena keindahan seninya, tetapi juga memiliki makna dan filosofi yang dalam.
“Kesenian Gebrag Ngadu Bedug ini harus terus dipertahankan dan kita akan mempertahankan kesenian tersebut, sebenarnya event acara ini di Alun-alun Pandeglang sudah yang ke dua kalinya, tapi kalau di setiap kampung-kampung Gebrag Ngadu Bedug itu sudah ramai,” tuturnya.
Ia menjelaskan, nantinya acara ini akan diisi dengan beragam kegiatan lainnya yang digabung menjadi satu, salah satunya yakni seperti workshop pembuatan bedug, arak-arakan bedug, dan pameran kesenian tradisi maupun UMKM.
“Jadi ada pembelajaran workshop cara membuat bedug, berbicara bedug itu banyak yang mengatakan bukan suatu hal lokal proud atau apa, walaupun lokal walaupun tradisi itu bisa menjadi tradisi,” jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya bermimpi untuk mengumpulkan berbagai jenis kesenian bedug dari seluruh Nusantara di Pandeglang dengan tujuan menjadikannya sebagai ajang event berskala nasional.
“Dengan adanya pengumpulan alat perkusi bedug dari berbagai daerah di Nusantara di Pandeglang, kita berharap bahwa mimpi para seniman kesenian tradisi bedug ini dapat menjadi sebuah event internasional. Kita bisa mengundang perwakilan dari bedug Korea atau bedug China sehingga semua kesenian ini bisa digabungkan dan menjadi sebuah harapan bagi dunia kesenian,” tambahnya.
Editor: Abdul Rozak