PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 6,5 Skala Richter yang berpusat di 151 kilometer Barat Daya Kabupaten Garut, Jawa Barat, dirasakan sampai Kabupaten Pandeglang, pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 23.29.47 WIB.
Getarannya terasa di wilayah Pandeglang, namun Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Kabupaten Pandeglang tidak menerima laporan adanya kerusakan akibat gempa berpusat di Kabupaten Garut tersebut.
Menurut Sekretaris BPBDPK Kabupaten Pandeglang, Nana Mulyana, gempa bumi berpusat di Kabupaten Garut terasa juga getarannya di Pandeglang.
“Gempa tersebut berdasarkan informasi dari BMKG tidak berpotensi tsunami. Namun memang besarnya kekuatan gempa bumi dengan Magnitudo 6,5 Skala Richter terasa hingga ke Pandeglang,” katanya kepada RADARBANTEN.CO.ID, Minggu, 28 April 2024.
Sejauh ini, diungkapkan Nana, BPBD belum menerima laporan akibat dampak dari gempa berpusat di Garut maupun gempa bumi berskala di bawah lima skala Richter berpusat di Sumur.
“Kalau ada bencana tsunami BPBD sudah buat renkon tsunami,” katanya.
Selain itu, BPBD juga telah melaksanakan edukasi, sosialisai kepada aparatur dan masyarakatnya.
“Untuk warga pesisir Labuan kita punya shelter berfungsi dengan baik. Kalau ada potensi tsunami bisa dipakai,” katanta.
Hanya saja, Nana menerangkan, kondisinya saat ini terlihat kusam karena perawatan cat saja yang belum ada. Jumlah shelter di Pandeglang baru satu yakni shelter tsunami yang dibangunkan oleh BNPB di Labuan.
Ketika ditanya, bagaimana dengan sirine tsunami, Nana mengungkapkan, kalau saat ini baru ada dua sirine tsunami. Yaitu di Desa Teluk, Kecamatan Labuan dan Desa Sidamukti, Kecamatan Sukaresmi.
“Sedangkan untuk di Sumur belum terpasang. Bisa dikomunikasikan dengan BMKG,” katanya.
Lebih lanjut, Nana mengatakan, selain sirine tsunami dan shelter, hal penting juga pemasangan papan penunjuk jalur evakuasi.
“Belum semua terpasang. Dan untuk titik kumpul warga sudah diedukasi diarahkan menjauhi pantai dan segera berlari ke dataran tinggi terdekat yang lokasinya jauh dari ancaman bencana tsunami,” katanya.
Nana memanjatkan doa, semoga saja tidak terjadi bencana yang tidak diinginkan. Apabila hal itu terjadi semuanya harus siap menghadapi dan BPBDPK sudah melakukan rekon.
“Artinya semua stakeholder sudah siap. Termasuk dalam penyediaan air bersih kita siapkan kantor pos pelayanan BPBDPK selama 24 jam,” katanya. (*)
Editor: Agus Priwandono