PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Curhatan warga Pandeglang soal keluhan layanan di salah satu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Pandeglang yang sempat ramai di media sosial (Medsos) yang dianggap pelayanannya kurang memuaskan.
Cerita ini disampaikan seorang warga Pandeglang yang mengantar istrinya periksa kesehatan di rumah sakit tersebut pada pekan lalu.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan penelusuran RADARBANTEN.CO.ID, keluarga pasien Ryan Pratama menuliskan curhatannya di kolom komentar akun medsos yang aktif menginformasikan seputar Pandeglang maupun di akun medsos miliknya untuk meluapkan keluhannya terkait pelayanan di RSUD Berkah Pandeglang yang dialaminya.
Keluarga pasien, Ryan Pratama menceritakan ketika hari Jumat 26 April 2024 ia mengantarkan istrinya, untuk periksa kesehatan di RSUD tersebut. Menurutnya, sang istri mengalami gejala asam lambung yang menyebabkan sesak nafas. Namun, setelah di rumah sakit, bukannya pasien ditangani justru tidak langsung ditangani.
“Jadi kejadian kemarin begitu datang saya tidak disambut dengan baik bahkan saya minta ke susternya untuk urus pasien dulu, tetapi pihak rumah sakit minta untuk urus administrasi dulu, saya bilang gampang urus administrasi karena posisi istri saya lagi ngapa-ngapan (sesak nafas),” ungkapnya di kediamannya, Selasa 30 April 2024.
Karena menurutnya, dalam situasi darurat, pasien seharusnya diprioritaskan untuk mendapatkan pertolongan pertama.
“Makanya saya ketika itu juga sempat emosi, ditambah juga pada saat itu dokter tidak ada yang pegang satupun, tapi ketika saya marah-marah baru diperiksa dan diberikan obat,” tuturnya.
Usai ramainya komentar di media sosial (Sosmed) beberapa hari lalu soal keluhan pelayanan di RSUD Berkah Pandeglang, pihak rumah sakit dalam hal ini tenaga IGD pada RSUD Berkah Pandeglang mengunjungi pihak keluarga pasien untuk bersilaturahmi dan menindaklanjuti keluhan yang disampaikan keluarga pasien, sekaligus pihak RSUD meminta permohonan maaf kepada pihak keluarga pasien.
Setelah pihak pegawai IGD RSUD Berkah Pandeglang mengunjungi kediamannya, Ryan Pratama mengatakan bahwa pihak RSUD Berkah Pandeglang menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang menimpanya tersebut.
“Ya tadi penyampaiannya pengakuan dari pihak rumah sakit karena kondisi pada waktu itu alasannya merasa kelelahan terus Kekurangan SDM sehingga itu tidak terakomodir semuanya,” katanya.
“Ya secara tidak langsung kami terima dengan baik alasan beliau dan permohonan maafnya, dan tadi hasil laboratorium (Lab) nya baru dikirim,” sambungnya.
Lanjutnya, Ryan Pratama selaku keluarga pasien berharap kepada pihak RSUD Berkah Pandeglang age kedepannya bisa lebih ditingkatkan di masa yang akan datang dalam segi pelayanan terhadap pasien.
“Ya intinya ditanamkan 5S, perlu ditingkatkan lah dalam segi pelayanannya sehingga hal ini tidak terulang kembali, ya mungkin keluarga pasien dalam kondisi panik kalau kitanya sopan kan lebih enak yah mau gimanapun tutur bahasa perlu diatur tidak dijadikan alasan capek karena bagaimanapun itu tugasnya beliau sebagai pelayan,” ucapnya.
Ketika ditanya soal kondisi sang istri saat ini, Ryan Pratama menyampaikan bahwa istrinya saat ini telah mengalami perbaikan yang signifikan. Namun, untuk memastikan pemulihan yang optimal, akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Sementara itu, saat dikonfirmasi RADARBANTEN.CO.ID via telepon WhatsApp, Wadir Pelayanan RSUD Berkah Pandeglang, Dr. H. Kodiat Juarsa mengungkapkan bahwa rumah sakit menjalankan tugasnya sesuai dengan prinsip dan prosedur operasional standar (SOP) yang berlaku.
Ia menjelaskan bahwa keluhan atau komplain dari keluarga pasien maupun pasien sendiri dianggap sah-sah saja dan diterima dengan baik oleh pihak rumah sakit.
“Prinsip kami adalah bahwa staf pegawai kami telah melaksanakan tugas sesuai dengan SOP yang berlaku di rumah sakit. Kami menghargai setiap tanggapan dari pasien yang datang, dan kami tidak mengambil sikap menyalahkan siapapun dalam hal ini,” jelasnya.
Pihaknya merespon dengan baik apapun keluhan yang disampaikan oleh banyaknya pasien yang datang ke rumah sakit, tentunya hal ini akan menjadi bahan evaluasi untuk kedepannya.
“Kami tetap respons terhadap setiap masukan, sebagai bentuk penghargaan terhadap keluhan masyarakat. Ini juga menjadi titik introspeksi bagi kami untuk meningkatkan pelayanan ke depannya,” ucapnya.
Ketika ditanya tentang ketersediaan SDM apakah mencukupi atau tidak, ia mengakui bahwa RSUD Berkah Pandeglang mengalami kekurangan SDM atau tenaga kerja pegawai di tahun 2024 ini, dibandingkan dengan situasi pada awal tahun 2020.
“Kami berusaha memberikan pelayanan terbaik, namun kami menghadapi kekurangan tenaga kerja. Namun, menambah jumlah pegawai tidak bisa dilakukan dengan cepat. Beberapa di antara mereka telah beralih ke puskesmas,” tandasnya. (*)
Editor: Bayu Mulyana