LEBAK,RADARBANTEN.CO.ID-Dalam dua pekan terakhir harga gula konsumsi di Kabupaten Lebak mengalami kenaikan Rp 18.000 per kilogram.
Tingginya harga gula pasir berdampak pada pelaku usaha UMKM Roti Rumahan di Kampung Sempurdua, Desa Tambak Baya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, pada Jumat 2 Mei 2024.
Pemilik usaha roti Nurdin (43) mengungkapkan, usaha yang digelutinya selama kurang lebih 10 tahun kini tengah mengalami penurunan drastis. Bahkan beberapa karyawan terpaksa diliburkan.
Menurutnya, kenaikan harga gula pasir berdampak dengan produksi roti di tempatnya menurun. Semula harga Rp 12.000 per kilogram naik drastis menjadi Rp 18.000 per kilogram.
“Yang jelas kita sangat terdampak, yang tadinya kita produksi 3000 biji menjadi 500 biji,” kata Nurdin saat berada di tempat produksi roti, Jumat 3 Mei 2024.
Diungkapkan Nurdin, dengan tingginya harga gula tersebut terpaksa dirinya harus mengurangi bahan baku pembuatan agar tidak merugi saat proses produksi.
“Kita mensiasatinya mengurangi timbangan roti, dari tadinya 500 gram menjadi 300 gram, per biji rotinya dikurangi timbangannya,” ujarnya.
Nurdin menambahkan, harus meliburkan tiga karyawan dulu untuk sementara dampak harga gula yang mahal. Selain itu, ia berharap pemerintah dapat segera mencari solusi menurunkan harga gula.
“Semoga segera diturunkan harganya, karena saya terpaksa harus meliburkan karyawan saya,” tuturnya.
Sementara itu salah seorang karyawan, Dadan menyebutkan, selama produksi berkurang dirinya bekerja hanya sampai siang hari. Biasanya produksi dilakukan hingga sore pasca harga gula naik.
Lebih lanjut, selama tiga tahun bekerja baru kali ini produksi roti mengalami penurunan angka yang sangat siginifikan.
“Dari Bos kita bekerja hanya sampai siang, karena harga gula yang naik saat ini. Tapi semoga segera kembali ke harga normal lagi,” tandasnya. (*)
Reporter: Nurandi
Editor: Agung S Pambudi