PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang mencatat, sepanjang Januari-Maret 2024, ditemukan sebanyak 859 orang terinfeksi Tuberkulosis (TBC). Ratusan warga yang mengidap TBC itu usia anak-anak hingga dewasa. Mereka dilakukan pengobatan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2) Dinkes Pandeglang, Dian Handayani, mengungkapkan bahwa jumlah kasus terinfeksi TBC di Pandeglang yang tengah dalam proses pengobatan mencapai 859 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 787 orang adalah dewasa dan 72 orang adalah anak-anak.
“Kasus TBC yang sedang kita obati untuk orang dewasa 78 orang dari target 5.945 orang atau mencapai 11 persen, kalau untuk anak kita sedang mengobati 72 orang anak dari target 1.147 jadi baru ketemu enam persen,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Minggu, 5 Mei 2024.
Dian Handayani menyampaikan bahwa berdasarkan data yang tercatat oleh Dinkes Pandeglang, sebanyak 7.203 orang atau 26 persen dari target tahunan sebanyak 32.098 orang yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menjalani skrining TBC di 36 Puskesmas se-Kabupaten Pandeglang.
“Kita memiliki target Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang menuntut kita untuk memberikan pelayanan standar kepada mereka yang diduga terkena TBC. Sudah ada skrining yang dilakukan di setiap puskesmas, dengan total 7.203 orang yang telah menjalani skrining terkait batuk,” katanya.
Ia melanjutkan, untuk tahapan skrining biasanya pasien yang datang ke tempat pusat pelayanan kesehatan di Kabupaten Pandeglang dengan gejala batuk maupun gejala lainnya disarankan untuk pemeriksaan dahak.
“Nah dari pemeriksaan atau skrining itu bisa diketahui orang tersebut dia positif TBC atau tidaknya,” jelasnya.
Dian menyampaikan, bahwa masyarakat Pandeglang yang mengalami gejala terinfeksi TBC bisa diobati di puskesmas setempat dan mendapatkan obatnya pun tak dipungut biaya alias gratis.
“Untuk pengobatan TBC insyaallah kalau untuk di fasilitas kesehatan pemerintah itu diberlakukan gratis, karena untuk obat kita langsung droping dari Kementerian Kesehatan, ditambah ada pengadaan juga untuk pengobatan TBC anak,” tuturnya.
Sebagai langkah preventif dalam penanganan kasus TBC tersebut, Dinkes Kabupaten Pandeglang menerapkan pola Vaksin Bacillus Calmette–Guerin (BCG) atau vaksin untuk mencegah TBC, mulai dari sejak usia balita.
Menurutnya, hal itu dilakukan guna mencegah bayi-bayi terhindar dari penularan TBC baik itu dari ibunya maupun anggota keluarga terdekat.
“Kemudian kita lakukan skrining batuk tadi, otomatis ketika kita skrining yang bergejala batuk kita tahu, kalau negatif dia aman. Tapi kalau yang positif nanti kita bisa obati,” ucapnya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat Pandeglang agar selalu menerapkan pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam kebiasaan hidup sehari-hari, sebagai upaya mencegah penularan penyakit bagi tubuh. (*)
Editor: Agus Priwandono