SERANG,RADARBANTEN.CO.ID-Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Banten mencatat terdapat 1.893 kasus kebakaran yang terjadi pada tahun 2023 lalu. Kasus itu didominasi oleh kebakaran lahan.
Kepala Satpol PP Provinsi Banten, Agus Supriyadi mengatakan, banyaknya kasus itu dipicu oleh berbagai faktor. Salah satunya ialah musim kemarau yang menyebabkan kekeringan pada sejumlah wilayah di Banten.
Ia menuturkan, kebakaran merupakan bencana yang bisa terjadi kapanpun, terlebih ketika iklim cuaca yang sedang panas. Sehingga sebagai petugas pemadam kebakaran, harus dalam posisi siap siaga selama 24 jam.
Maka dari itu, ia mengimbau agar masyarakat mewaspadai kebakaran lahan maupun bangunan. Salah satu langkahnya yaitu dengan tidak membakar sampah sembarangan. Sebab hal itu dapat memicu kebakaran, apalagi berdasarkan data kebakaran didominasi oleh kebakaran lahan. Sementara kebakaran lahan itu dipicu pembakaran sampah sembarangan.
“Terkait iklim masalah cuaca saat ini yang saya baca lumayan panas lagi itu terdapat area-area tertentu yang berpotensi besar terjadinya kebakaran lahan. Masyarakat jangan membakar sambah sembarangan,” jelas Agus, Selasa 25 Juni 2024.
Banten sendiri saat ini sudah masuk ke dalam musim kemarau yang akan berada pada puncaknya di bulan Agustus nanti. Bahkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengeluarkan surat peringatan dini beberapa waktu lalu, tentang bencana kekeringan metrologis disejumlah wilayah, salah satunya Provinsi Banten.
Atas kondisi itu, kata Agus, Satpol PP Banten melalui Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) mulai melakukan koordinasi dengan Damkar lainnya yang ada di delapan kabupaten/kota. Hal itu dilakukan agar dapat mengantisipasi bila terjadi bencana kebakaran.
“Tugas kita bukan penanganan dan penyelamatan, itu tugas di kabupaten kota. Maka dalam hal ini kita akan terus berkoordinasi untuk lakukan antisipasi,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Satpol PP Provinsi Banten, Lutfi Mujahidin menjelaskan, selama tahun 2023 tercatat ada 1.893 kali kebakaran yang terjadi di Provinsi Banten, jumlah paling banyak merupakan kebakaran lahan.
“Biasanya banyak potensi kebakaran itu terjadi pada musim kemarau mulai saat ini nih, bulan Juli, sampe diakhir tahun itu akan ekskalasi kebakaran akan meningkat,” terangnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah II Tangerang Selatan, Hartanto mengatakan, bahwa Provinsi Banten sudah memasuki musim kemarau sejak April kemarin. Sementara puncak musim kemarau akan terjadi pada Agustus hingga September 2024 mendatang.
“Puncak musim kemarau ini perlu diantisipasi, karena jika perlu upaya modifikasi cuaca pun itu sulit dilakukan, jadi perlu diantisipasi dari jauh-jauh hari,” tuturnya.
Dengan potensi itu, diperlukan kewaspadaan dan langkah antisipasi yang dilakukan oleh berbagai pihak.
“Hal ini perlu kita lakukan supaya Informasi yang disampaikan oleh BMKG terkait dengan musim kemarau tahun 2024 dapat kita antisipasi bersama-sama, antar instansi dan lembaga yang terkait, agar masyarakat yang berpotensi terdampak dapat segera kita antisipasi dan mereka mendapatkan pelayanan yang lebih baik,” pungkasnya. (*)
Reporter : Yusuf Permana
Editor: Agung S Pambudi