LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID- Nasib sedih dialami oleh Sarikam (43) warga Desa Cipeucang, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak. Selama bertahun-tahun dirinya harus menggunakan kaki palsu yang terbuat dari bahan pipa air.
Dengan keterbatasanya, Sarikam tetap bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan makan sehari-hari. Dirinya yang bekerja serabutan dimulai dari menjadi pengangkut sayur, memanen kelapa dan sesekali, juga rupanya turut memanen padi.
Sarikam mengungkapkan, bahwa dirinya kehilangan kaki sebelah kanannya akibat gigitan ular. Ia juga mengaku bahwa kakinya yang hilang tersebut tidak pernah melalui prosedur amputasi, namun terlepas sendiri.
“Awalnya kaki saya dipatuk ular. Tapi gak pernah diamputasi, lepas sendiri,” terangnya kepada wartawan, Senin 12 Agutus 2024.
Diketahui, pasca Sarikam kehilangan sebelah kakinya, ia mengaku sempat mendapatkan bantuan kaki palsu lima tahun silam. Namun kini kaki tersebut sudah rusak akibat termakan usia.
Untuk membantunya beraktifitas, Sarikam kemudian mendesain dam membuat kaki palsunya sendiri menggunakan bahan dasar dari paralon, kayu, dan karet ban karena tak mampu membeli kaki palsu yang layak.
Selain itu, Sarikam menunjukkan bekas-bekas kaki palsu buatannya yang sudah rusak dan tidak bisa digunakan.
“Biar saya bisa jalan normal udah ditambahin pake segala macem. Pokoknya yang penting bisa dipakai. Udah pakai paralon yang penting bisa dipakai gitu,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sarikam mengaku hanya mengharapkan adanya kaki palsu baru yang lebih ideal untuk membantu aktifitas kesehariannya.
“Sangat butuh sekali bu karena memang pekerjaan-pekerjaan saya berat, jadi saya minta dibantu. Kalao make yang ini takut patah,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Relawan Respek Peduli Lebak, Delima Humairo mengungkapkan bahwa cerita dari Sarikam sangat menginspirasi masyarakat secara umum. Dengan segala keterbatasannya, Sarikam tetap mau bekerja keras.
Dirinya berharap bantuan kepada Sarikam bisa terkumpul sehingga cita-cita Sarikam untuk memiliki kaki palsu baru bisa terwujud.
“Mudah-mudahan ada rizkinyna buat Pak Sarinkam, Ini menginspirasi kita semua ya, gitu. Orang normal saja pada malas. Bapak yang kondisinya begini aja masih kondisinya seperti biasa bekerja,” tandasnya. (*)
Editor: Bayu Mulyana