LEBAK,RADARBANTEN.CO.ID-Terkait fenomena viral di laut Bayah, Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II – Tangerang Selatan, Hartanto mengatakan ribuan ikan yang loncat ke darat, sebagai kejadian tersebut murni fenomena alam.
“Fenomena ikan beterbangan ke daratan dipengaruhi perbedaan oksigen dan suhu air. Penyebab ikan loncat ke darat dikarenakan fenomena alam atau proses upwelling yaitu adanya perbedaan kandungan oksigen dan suhu air di dasar laut dan permukaan laut. Sehingga ikan naik ke permukaan untuk mencari oksigen,” kata Hartanto dihubungi Radar Banten, Minggu 1 September 2024.
Ditegaskannya, jika kejadian tersebut tidak ada kaitannya dengan bencana alam sama sekali. “Fenomena ini tidak berkaitan dengan potensi megathrust di selatan Jawa,” tuturnya.
Hal yang sama disampaikan, Febby Rizki Pratama Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, menegaskan bahwa kejadian tersebut tidak ada kaitannya dengan bencana tsunami dan megatrusht.
“Jadi berdasarkan pemahaman saya, bencana tsunami ada dua pemicunya baik gempa secara tektonik maupun letusan gunung berapi di laut secara vulkanik, jadi kedua hal itulah yang memicu terjadinya tsunami,” kata Febby.
Diketahui dalam penelitian dan kajian, tidak ada kaitannya soal ikan naik ke daratan pertanda tsunami. Karena hingga saat ini belum ada penelitian yang membuktikannya.
“Saya pikir fenomena ikan laut ke daratan bukan pertanda apapun. Jadi itu hanya fenomena alam yang terjadi di lautan. Jadi penyebabnya itu ada angin cukup kencang melintasi permukaan laut kemudian mendorong air ke daratan, kemudian air yang di bawah permukaan, mengantikan air yang keluar jadi namanya itu Upwelling,” pungkasnya.
Sebelumnya, fenomena langka terjadi di Pantai Pulomanuk, Desa Darmasari, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, puluhan warga dihebohkan dengan ribuan ikan kecil yang melompat dari laut ke pesisir pantai sekira pukul 21.00 WIB, jumat 30 Agustus 2024 lalu.
Reporter: Moch Madani Prasetia