PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Produksi jagung di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, selama periode Januari hingga Agustus 2024 mencapai sebanyak 25.235 ton dengan lahan panen seluas 4.991 hektare.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Pandeglang, Nuridawati mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang mendorong petani agar terus mengembangkan pertanian jagung karena hal itu dapat memenuhi ketersediaan pangan secara tidak langsung juga peningkatan ekonomi masyarakat.
“Ya untuk produksi jagung di Kabupaten Pandeglang dengan rata-rata propitas itu 5,25 ton per hektare dengan luasan 4.991 hektare produksinya itu mencapai 25.235 ton itu dari Januari sampai Agustus 2024 ini,” ungkapnya saat diwawancarai di ruang kerjanya, Rabu 4 September 2024.
Dikatakannya, bahwa saat ini, permintaan jagung relatif cukup tinggi apalagi di tingkat nasional. Terutama perusahaan pabrik pakan ternak, karena di Banten sendiri pabrik pakan itu ada 20 pabrik yang paling terbesar itu ada 5 pabrik dan kebutuhannya salah satunya di Kabupaten Pandeglang.
“Dan itu juga tidak tercukupi oleh Provinsi Banten, jadi kita dinas pertanian mendorong supaya para petani agar untuk terus menanam pertanian jagung,” katanya.
Bahkan menurutnya, produksi jagung di Kabupaten Pandeglang sudah menjadi andalan para petani.
“Karena kalau waktu tahun 2016 sulit petani itu untuk menanam jagung karena mungkin belum terbiasa dan belum merasakan hasilnya dan belum ada yang menampung jagung tersebut dari petani kalau sekarang sudah ada,” tuturnya.
Nuridawati menjelaskan, produksi jagung di Kabupaten Pandeglang sebagai sentra terbesar di antaranya seperti di Kecamatan Cikeusik, Cibitung, Cibaliung, Cimanggu, Cigeulis, Sobang, Patia, Angsana, Banjar, Mandalawangi, dan Carita hingga lebih dari 5.000 hektare.
Ia melanjutkan, bahwa mereka dalam mengembangkan pertanian jagung dengan sistem tumpang sari dan padi pupuk, tentunya itu tergantung dengan jadwal tanamnya.
“Tapi kalau kemarin jadwal tanamnya pas di bulan September itu khususnya daerah selatan tumpang sari dan padi pupuk,” tandasnya.
Editor :Aas Arbi