SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Transaksi kartu kredit dan kartu debet secara umum mengalami pertumbuhan yang positif di triwulan II 2024. Meskipun volume transaksi kartu debet mengalami kontraksi.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten mencatat transaksi kartu kredit mencapai Rp7,60 triliun atau tumbuh sebesar 23,56 persen (yoy). Angka itu mengalami moderasi dari triwulan sebelumnya sebesar 32,58 persen (yoy).
Dari sisi volume, jumlah transaksi kartu kredit pada triwulan II 2024 sebanyak 8,95 juta transaksi atau tumbuh sebesar 28,97 persen (yoy), juga termoderasi dari triwulan sebelumnya sebesar 33,08 persen (yoy). Berlalunya momentum Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idul Fitri 1445 H menjadi indikasi perlambatan transaksi kartu kredit di wilayah Banten pada triwulan II 2024.
Berbeda halnya dengan kartu kredit, transaksi kartu debit mencatatkan kontraksi di sisi volume, meskipun tetap tumbuh terbatas di sisi nominal. Nilai transaksi kartu debet mencapai Rp90,47 triliun atau tumbuh sebesar 1,35 persen (yoy), melambat dari triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 7,85 persen (yoy).
Di sisi lain, volume transaksi kartu debet tercatat sebanyak 93,82 juta, terkontraksi sebesar -0,90 persen (yoy), setelah dua periode sebelumnya mencatatkan pertumbuhan yang positif.
Instrumen lainnya dalam sistem pembayaran ritel yakni Uang Elektronik (UE) card-based dan server-based. Pada triwulan II 2024, pertumbuhan UE dari sisi nominal dan sisi volume tercatat mengalami perbaikan kinerja. Jumlah UE beredar di masyarakat Provinsi Banten pada triwulan II 2024 sebanyak 4,8 juta atau berkurang sebesar -4,76 persen (yoy).
Penggunaan UE tersebut dari sisi nominal tercatat sebesar Rp6,93 triliun atau terkontraksi sebesar -10,67 persen (yoy), meningkat jika dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi lebih dalam sebesar -10,77 persen (yoy). Adapun dari sisi volume, transaksi UE tercatat sebanyak 129,57 juta transaksi atau tumbuh sebesar 11,23 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 8,35 persen (yoy).
Sementara itu, pada triwulan II 2024, transaksi melalui BI – Real Time Gross Settlement (RTGS) mencatatkan nominal Rp254,61 triliun dan volume 47.553. Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) mencatatkan total Rp8,00 triliun dari 165.031 transaksi.
BI-FAST mencatatkan nominal Rp99,13 triliun dan volume sebanyak 37,48 juta transaksi. Transaksi kartu kredit, kartu debet, dan QRIS tumbuh positif di tengah peningkatan pertumbuhan ekonomi di Banten.
Lebih khusus, perkembangan digitalisasi ekonomi di Provinsi Banten yang ditunjukkan dengan jumlah merchant, pengguna, dan transaksi QRIS, melanjutkan tren pertumbuhan yang positif hingga di triwulan II 2024. Perluasan digitalisasi melalui pemanfaatan QRIS masih terus didorong melalui program perluasan akseptasi digital berkolaborasi dengan berbagai pihak serta percepatan dan perluasan implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah.
Editor : Aas Arbi
Tags : kartu kredit, kartu debet, bank Indonesia, BI, BI Banten, QRIS, uang elektronik, banten, BI-fast,