SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – QRIS merupakan salah satu kanal pembayaran dalam Sistem Pembayaran Ritel.
Pada triwulan ll 2024, National Merchant Repository (NMR) mencatat terdapat 1,87 juta merchant QRIS di Provinsi Banten atau tumbuh positif sebesar 24,09 persen (yoy).
Meskipun melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 24,12 persen (yoy), pertumbuhan jumlah merchant di Provinsi Banten tersebut di atas pertumbuhan nasional sebesar 22,93 persen (yoy).
Hal itu berdasarkan Laporan Perekonomian Provinsi Banten Agustus 2024 yang dikeluarkan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten.
Provinsi Banten menempati peringkat kelima secara nasional dari sisi jumlah merchant, di bawah Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
UMKM menjadi kategori merchant yang mendominasi jumlah NMR ORIS. Jumlah merchant Usaha Mikro di Provinsi Banten mencapai 56,89 persen atau sebanyak 1.065.103 NMR, disusul oleh usaha kecil mencapai 32,69 persen atau sebanyak 611.962 NMR, dan pelaku Usaha Menengah mencapai 6,21 persen atau sebanyak 116.248 NMR.
Selain untuk transaksi perdagangan, QRIS di Provinsi Banten juga telah dimanfaatkan sebagai salah satu kanal pembayaran transaksi pemerintah khususnya pembayaran pajak dan retribusi oleh seluruh Pemerintah Daerah di wilayah Banten.
Selain itu, akseptasi QRIS di Provinsi Banten juga terus meluas diantaranya untuk keperluan pembayaran ZISWAF (Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf), unit usaha maupun administrasi pondok pesantren, fasilitas kesehatan, pariwisata, hingga moda transportasi.
Peningkatan awareness masyarakat terkait pemanfaatan transaksi QRIS terus digencarkan dengan berbagai inisiatif program, baik konvensional maupun non konvensional.
Perluasan merchant QRIS di Provinsi Banten tetap menjaga peningkatan utilisasi QRIS dalam transaksi ritel di masyarakat. Namun setelah tumbuh signitikan secara nominal maupun volume pada triwulan sebelumnya, penggunaan QRIS dari sisi nominal maupun volume mengalami perlambatan.
Pada triwulan II 2024, total nominal transaksi QRIS mencapai Rp12,36 triliun rupiah atau tumbuh sebesar 200,44 persen (yoy), tumbuh akseleratif dari triwulan sebelumnya sebesar 141,55 perssn (yoy).
Begitu pula dari sisi volume, telah terjadi 129,52 juta transaksi QRIS atau tumbuh sebesar 200,33 persen (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 96,75 persen (yoy).
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Banten terus mengakselerasi akseptasi digital, salah satunya yakni kanal QRIS melalui serangkaian kegiatan edukasi dan experience QRIS kepada mahasiswa, komunitas, serta berbagai lapisan masyarakat umum.
Kegiatan edukasi dilakukan berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah, Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) pada kegiatan yang sekaligus juga bertujuan untuk meningkatkan penerimaan daerah maupun memperkuat sektor ril. Sasaran dari kegiatan edukasi QRIS di triwulan I 2024 antara lain wisatawan asing dan domestik, pelaku usaha, pelajar, dan masyarakat pada umumnya.
Editor: Abdul Rozak