SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Sebanyak 50 tenaga kesehatan di Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, diberikan pembekalan oleh Bethsaida Hospital Serang untuk melakukan deteksi dini pada ibu hamil dan stabilisasi rujukan sehingga menekan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (AKI/AKB).
Pembekalan diberikan dalam bentuk seminar kesehatan yang dilaksanakan Bethsaida Hospital Serang dihadiri oleh 50 tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter, perawat dan bidang jejaring tingkat pertama di Kecamatan Kramatwatu.
Kegiatan ini juga bentuk pembinaan dari Bethsaida Hospital Serang kepada fasilitas kesehatan tingkat pertama, yaitu Puskesmas Kramatwatu, dalam peningkatan proses stabilisasi sistem rujukan, deteksi dini ibu hamil, serta stunting wasting.
Direktur Medis Bethsaida Hospital Serang, dr.Mar’atu Solihah, mengatakan, pelaksanaan seminar kesehatan yang dilaksanakan di Auditorium Bethsaida Hospital Serang bertujuan untuk menurunkan AKI/AKB di Kabupaten Serang.
“Ini bentuk sinergitas kami dengan pemerintah daerah, ini sebagai bentuk dukungan kami terhadap program pemerintah untuk menurunkan AKI/AKB,” katanya, Jumat, 4 Oktober 2024.
Ia mengungkapkan, deteksi dini terhadap ibu hamil sangat penting dilakukan agar nantinya penanganan yang dilakukan dapat berjalan dengan maksimal. Sehingga, dapat mengurangi risiko-risiko saat melahirkan.
“Harapan kami zero AKI/AKB dan menurunkan prevalensi stunting. Ini tentu jadi program jangka penengah kesehatan,” pungkasnya.
Ada dua narasumber yang disiapkan untuk memberikan pembekalan kepada para nakes yang merupakan dokter spesialis obstetri dan ginekologi, yakni dr.Agustinus Darmawan serta dokter spesialis anak dr.Viany.
Keduanya merupakan dokter yang praktik di Bethsaida Hospital Serang.
“Jadi para peserta diberikan pemahaman terkait bagaimana melakukan tindakan skrining dan deteksi dini di fasilitas kesehatan tingkat pertama, serta bagaimana penanganan terhadap ibu hamil dan bayi untuk stabilisasi sebelum proses rujukan,” tegasnya.
Sementara itu, dokter umum di Puskesmas Kramatwatu, dr.Ina Azzani mengatakan, kegiatan seminar kesehatan yang dilaksanakan dinilai program yang baik karena dapat menjadi langkah antisipatif menekan AKI/AKB.
“Karena di Kecamatan Kramatwatu angka kematian ibu dan bayi ini masih relatif tinggi karena jumlah penduduknya juga banyak. Kita harapkan, dengan adanya kegiatan ini bisa memberikan manfaat,” jelasnya.
Ia mengatakan, ada beberapa tenaga kesehatan yang menjadi peserta, yakni jejaring dari wilayah Kramatwatu mulai dari klinik, bidan praktik mandiri, karyawan Puskesmas serta dokter praktik mandiri.
“Tindak lanjut dari kegiatan ini tentunya ilmu yang kita dapatkan akan kita implementasikan dan sampaikan ke tenaga kesehatan lain di Puskesmas yang belum ikut. Kita juga sosialisasikan ke masyarakat,” pungkasnya.
Editor: Agus Priwandono