SERANG,RADARBANTEN.CO.ID-Tanah bengkok milik Pemerintah Desa (Pemdes) Sukadalem, Kecamatan Waringinkurung, dimanfaatkan untuk budidaya ikan nila dan menjadi program ketahanan pangan Pemerintah Desa Sukadalem.
Sekretaris Desa Sukadalem, Aviet Setiawan mengatakan, budidaya ikan nila dilakukan dengan sistem bioflok dimana setiap kolam diisi sebanyak seribu bobot ikan nila.
“Kita pilih ikan nila karena kalau budidaya ikan lele sudah biasa dan kebanyakannya gagalnya, akhirnya kita putuskan untuk budidaya ikan nila,” ujarnya, Jumlat 18 Oktober 2024.
Ia mengatakan, luas lahan tanah bengkok milik desa kurang lebih mencapai tiga hektare. Untuk itu ke depannya, bukan hanya akan menjadi lokasi budidaya bioflok, tetapi juga direncanakan akan menjadi lokasi wisata.
“Selain ada budidaya ikan kita juga merencanakan program untuk kolam pemancingan. Terus ada pertanian tempat makan, ke depan kita akan dorong sehingga akan menjadi desa wisata,” paparnya.
Aviet mengungkapkan, di kolam bioflok sudah panen sebanyak tiga kali. Untuk hasilnya, sebagian besar dijual untuk modal dan sebagian lainnya dibagikan ke masyarakat.
“Alhamdulillah semuanya berjalan lancar dari awal budidaya. Untuk penjualan kita langsung ke pengepul dan ke tempat pemancingan yang langsung datang ke sini,” tuturnya.
Camat Waringinkurung Imadul Majdi mengatakan, saat ini umur ikan yang sedang dibudidaya oleh Pemdes Sukadalem sekitar dua minggu. Menurutnya, kondisi ikan yang dibudidaya terlihat gesit dan sehat.
“Ikan yang dibudidayakan di sini adalah ikan nila, semuanya ada delapan bioflok dengan pengelolaan yang bagus, mulai dari sirkulasi airnya dan ikannya juga berkembang dengan baik,” ujarnya.
Ia mengaku akan terus mendorong budidaya ikan nila baik di Desa Sukadalem maupun di desa-desa yang lain yang memiliki program yang sama. “Tentunya dari Pemerintah Kecamatan akan terus mendorong dan memonitor terkait hasil program-program yang dijalankan oleh pemerintah desa,” pungkasnya.
Reporter: Ahmad Rizal Ramdhani
Editor: Agung S Pambudi