SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Pasca dilantik menjadi Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto mengaku ingin menyelesaikan persoalan pembangunan di desa yang masih berstatus Desa Tertinggal.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengaku ingin berupaya meningkatkan kesejahteraaan masyarakat desa dan akan mendorong agar tidak ada lagi desa-desa yang berstatus tertinggal.
Berdasarkan data dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Banten, masih ada 60 desa yang masuk dalam kategori desa tertinggal di tiga kabupaten, yakni Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang dan Kabupaten Lebak.
Yandri mengatakan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan suatu desa masuk dalam kategori desa tertinggal, faktor tersebut dipengaruhi oleh adanya indikator-indikator Indeks Desa Membangun (IDM) yang belum terpenuhi, baik dari sisi infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan faktor-faktor lainnya.
“Desa yang tertinggal, kita memang sadari masih ada yang belum masuk aliran listrik, masih banyak yang belum mendapatkan infrastruktur yang layak, lalu masih kesulitan jaringan internet, belum ada jembatan dan lain sebagainya,” katanya, Selasa 22 Oktober 2024.
Ia mengaku, sebagai seseorang yang lahir dari desa, mengetahui secara persis apa saja yang menjadi permasalahan di desa. Ia mengaku memiliki tekad untuk melakukan pembangunan-pembangunan di Desa.
“Saya orang desa, mengerti dan faham persoalan yang ada di desa. Untuk itu, kita ingin mencoba memaksimalkan peluang yang ada di Desa, khususnya produk UMKM,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan memfokuskan pembangunan infrastruktur. Menurutnya, pembangunan infrastruktur menjadi salah satu hal yang sangat penting karena menjadi urat nadi bagi masyarakat di desa untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan mereka.
“Saya berasal dari desa, mengerti dan faham apa-apa saja yang menjadi permasalahan di desa. Makanya kita akan fokus mengawal pembangunan di desa tertinggal. Tekad kami tentunya untuk membangun Indonesia dari desa,” jelasnya.
Ia mengaku, akan meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan dana desa. Hal ini dilakukan untuk memastikan agar penggunaan dana desa dilakukan dengan maksimal untuk pembangunan desa.
“Dana desa kita maksimalkan, agar benar-benar tepat sasaran dan bisa dipertanggungjawabkan, tidak ada kebocoran. Ke depan kita akan melakukan pengawasan lebih baik lagi, lalu ada pelatihan terhadap aparat desa dan perangkat desa itu usaha kita dan akan ada audit yang berkesinambungan,” ujarnya.
Ia mengaku akan melakukan kunjungan-kunjungan ke desa-desa di Indonesia untuk menyerap aspirasi sekaligus melihat langsung permasalahan apa saja yang terjadi di desa tertinggal.
“Insya Allah nanti kita akan keliling desa, dan tidak menginap di hotel, tapi di rumah kepala desa, rumah penduduk, ini untuk memotivasi kepada masyarakat agar mau memaksimalkan potensi desa untuk kemakmuran rakyat,” pungkasnya.
Editor: Mastur Huda