PANDEGLANG,RADARBANTEN.CO.ID–Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang memprediksi bahwa produksi padi tahun 2024 akan mencapai target.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang, Nuridawati menyampaikan bahwa produksi padi di Pandeglang pada 2023 mencapai 936.686 ton. Sementara itu, dari Januari hingga September 2024, produksi padi telah tercatat sebesar 784.726 ton.
“Saya optimistis produksi padi pada 2024 akan melebihi capaian tahun 2023. Saat ini kami tengah menjalankan masa tanam ketiga (MT3) dengan target penanaman sekitar 11.090 hektare pada bulan ini,” ungkap Nuridawati, Selasa 5 November 2024.
Ia mengatakan, dengan estimasi tambahan produksi sebesar 969.216 ton hingga Desember, pihaknya yakin target tahun 2024 dapat terlampaui. Menurutnya, kondisi sebelumnya sempat terpengaruh oleh cuaca kemarau yang cukup panjang.
“Terutama di wilayah selatan, sawah tadah hujan yang biasanya hanya bisa ditanami dua kali setahun kini mendapat bantuan pompanisasi dan irigasi permukaan (irpom) dari pemerintah provinsi dan pusat. Dengan bantuan ini, ada lahan yang kini bisa ditanami hingga tiga kali,” jelasnya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras di Kabupaten Pandeglang pada Januari-September 2023 tercatat sebesar 256.091 ton, sedangkan pada periode yang sama tahun 2024 mencapai 220.776 ton.
Dikatakannya, bahwa dari total 21.000 hektare lahan sawah tadah hujan, target penanaman yang ditetapkan sebesar 19.000 hektare telah terlampaui dengan capaian mencapai 20.000 hektare.
“Sebagian besar hasil produksi padi dari daerah tersebut banyak yang dikirim ke Karawang dan Subang. Saat ini, juga semakin banyak kelompok tani yang bekerja sama dengan mitra seperti Willmart untuk menampung hasil panen mereka,” ujarnya.
Ia berharap produksi padi di Kabupaten Pandeglang tahun ini bisa terus meningkat, mengingat target yang ditetapkan bulan lalu sebesar 19.000 hektare berhasil tercapai.
“Upaya yang kami lakukan termasuk intervensi melalui pompanisasi dan irigasi perpompaan,” ujarnya.
Menurutnya, berkat intervensi tersebut, luas tanam dan luas areal tanam bertambah signifikan.
“Lahan-lahan yang sebelumnya tidak bisa ditanami kini dapat dimanfaatkan dengan bantuan pompa untuk menarik air, sehingga produksi dan produktivitas padi meningkat secara otomatis,” tambahnya.
Produksi padi di Pandeglang saat ini masih dalam tahap progres, dengan beberapa data yang masih menunggu pelaporan final. Oleh karena itu, angka sementara yang tercatat belum sepenuhnya ditetapkan sebagai hasil akhir.
“Kami tetap optimistis, karena Pandeglang merupakan kontributor utama untuk produksi padi di Banten. Kalau Banten saja optimis, masa kami pesimis,” tuturnya.
Reporter: Moch Madani Prasetia
Editor: Agung S Pambudi