SERANG,RADARBANTEN.CO.ID – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten mengajak agar masyarakat menolak politik uang di Pilkada Serentak 2024.
Ketua MUI Provinsi Banten, KH A Bazari Syam mengatakan, memilih pemimpin merupakan kewajiban.
“Pasti ada terjadi perbedaan pilihan, kita berharap berbeda pilihan itu tidak harus melahirkan perselisihan, bertentangan, apalagi perpecahan di tengah-tengah masyarakat,” ungkap Bazari.
Kata Bazari, MUI harus mampu memberikan narasi dakwahnya yang bisa menyejukkan kepada semua orang. Sehingga, Pilkada serentak ini bisa berjalan dengan damai dan aman.
“Itu jauh lebih penting daripada persoalan pemilihan,” ucap Bazari.
Dia juga menegaskan, risywah (suap) atau pemberian uang untuk memilih salah satu calon merupakan hal yang dilarang dalam agama Islam.
“Itulah sebabnya maka kita harus ulama itu bersama-sama dengan Banwaslu, KPU, Kepolisian, TNI untuk membangun hubungan yang sinergik,” ujar Bazari.
Bazari meminta, agar semua pihak bisa bersama-sama untuk mensosialisasikan politik uang merupakan hal yang dilarang pada pemilihan.
“Risywah dalam bentuk apapun itu kan dilarang dalam Islam, itu yang ingin kita sampaikan hari ini sebenarnya. Tapi ini kan tidak efektif kalau tidak disosialisasikan secara bersama-sama dengan seluruh komponen,” kata Bazari.
Terakhir, Bazari berpesan, MUI merupakan lembaga yang harus memberikan kontribusi kemanfaatan pada umat. Khususnya, pada persoalan-persoalan umat.
“Kita ingin meyakinkan bahwa program kerja tahun 2025 ini harus betul-betul terencana dengan baik. Apalagi menghadapi persoalan-persoalan, sisa-sisa kegiatan yang ada kemarin. Misalnya kita harus punya program yang lebih mencerahkan,” tutur Bazari.
Reporter: Nahrul Muhilmi
Editor: Aditya