SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Kekhawatiran terhadap maraknya kasus kekerasan seksual melahirkan gerakan sosial Kakak Aman Indonesia. Gerakan yang diprakarsai Hana Maulida, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) asal Kabupaten Serang, bersama dua rekannya ini bertujuan memberikan edukasi seksual interaktif kepada anak-anak, agar mereka mampu melindungi diri dari kekerasan seksual.
“Mirisnya, para pelaku kekerasan seksual justru orang-orang terdekat yang seharusnya menjadi pelindung bagi anak-anak. Selain itu, ada juga pelaku yang merupakan sesama anak,” ujar Hana pada Sabtu, 30 November 2024.
Hana menjelaskan, inisiatif ini muncul dari keresahan atas tingginya angka kekerasan seksual di Banten, yang termasuk 10 besar nasional. Sayangnya, edukasi seksual masih dianggap tabu oleh masyarakat setempat. “Kami terdorong untuk menyampaikan pendidikan seksual secara interaktif dan menyenangkan, sehingga anak-anak memahami cara melindungi diri mereka,” tambahnya.
Respon positif terhadap gerakan ini terus bertambah. Awalnya dijalankan oleh tiga orang, kini Kakak Aman Indonesia telah memiliki 55 relawan terlatih. Mereka telah menjangkau seluruh kabupaten/kota di Banten, bahkan menerima permintaan dari Bali dan Lampung.
Selain itu, gerakan ini melibatkan anak muda dalam forum anak, tidak hanya sebagai penerima manfaat tetapi juga sebagai penggerak edukasi. “Kami ingin semua pihak peduli untuk mencegah kekerasan seksual,” tegas Hana.
Atas upayanya, Kakak Aman Indonesia telah meraih berbagai penghargaan, termasuk Young Southeast Asian Leaders Initiative, ASN Award, dan Astra Satu Indonesia Award. Hana berharap gerakan ini menjadi inspirasi untuk menekan angka kekerasan seksual di Indonesia.
Editor : Merwanda